BPBD DIY Perbarui Peta Kawasan Rawan Bencana

ilustrasi medcom.id

BPBD DIY Perbarui Peta Kawasan Rawan Bencana

Ahmad Mustaqim • 12 September 2025 11:12

Yogyakarta: Peta rawan bencana di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diperbarui menyusul perubahan situasi wilayah tersebut. Kawasan yang sebelumnya tak berkategori rawan, kini telah berubah. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad mengatakan Kecamatan Imogiri menjadi daerah yang kini rawan banjir. Situasi kebencanaan yang pernah terjadi tersebut telah menjadi catatan dan dimasukkan data pembaruan data. 

"Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul sebelumnya tidak termasuk rawan banjir. Setelah kejadian 2024, pada 2025 ini masuk peta rawan banjir," kata Noviar dihubungi, Jumat, 12 September 2025. 

Kecamatan Imogiri telah tercatat wilayah rawan longsor dalam bertahun-tahun ketika musim hujan. Menurut Noviar, evaluasi berkala ketika bencana mengharuskan adanya pembaruan. 

Selain 2024, sebagian wilayah Imogiri pernah diterjang banjir akibat siklon tropis cempaka beberapa tahun lalu. Ia mengatakan perubahan situasi itu mencerminkan dinamika ancaman yang terus berkembang dan disikapi. 
 

Baca: Pemprov Bali Hitung Kerugian Pascabanjir

Noviar juga mengatakan kerawanan longsor di kawasan Kabupaten Sleman juga alami perluasan. Setelah sebelumnya hanya Kecamatan Prambanan, ia menyebut sebagian Kecamatan Kalasan telah masuk dalam kategori rawan longsor. 

"Tentu pertimbangannya juga terkait risiko-risiko kerawanan longsor di lokasi-lokasi terkait," ujar Noviar. 

Ia mengungkapkan Kota Yogyakarta yang akrab banjir kiriman masih relatif stabil risiko sebaran daerah terdampaknya. Misalnya, di sekitar Kali Gajanhwong, Kali Code dan sejumlah sungai lain. 

Ia menegaskan pembaruan peta risiko bencana juga disertai dengan penyiagaan forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di level kelurahan. Forum tersebut di tingkat kelurahan agar respons cepat bisa dilakukan jika terjadi darurat.

"Forum PRB ini jadi yang paling dekat sehingga bisa memantau apabila muncul kerawanan di lokasinya," ucap Noviar. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)