UNESCO Perpanjang Status Geopark Caldera Toba, Legislator Minta Tata Kelola Dibenahi

Anggota Komisi VII DPR RI, Bane Raja Manalu. Istimewa.

UNESCO Perpanjang Status Geopark Caldera Toba, Legislator Minta Tata Kelola Dibenahi

Al Abrar • 11 September 2025 10:58

Jakarta: Anggota Komisi VII DPR RI, Bane Raja Manalu, menyambut positif kembalinya status green card untuk Geopark Global UNESCO Caldera Toba. Status tersebut ditetapkan dalam sidang UNESCO Global Geoparks Council yang digelar di Chile pada 5–6 September 2025.

Status green card menandakan perpanjangan pengakuan Geopark Global UNESCO selama empat tahun. Sebaliknya, yellow card hanya memperpanjang status hingga dua tahun dengan kewajiban menindaklanjuti rekomendasi dewan.

Selain Caldera Toba, UNESCO juga merevalidasi 43 geopark lainnya, termasuk Geopark Ciletuh–Palabuhan Ratu dan Geopark Rinjani–Lombok.

Bane menyebut capaian ini merupakan hasil kerja sama berbagai pihak. Namun ia menegaskan, status tersebut harus diikuti dengan perbaikan tata kelola dan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar Danau Toba.

“Ini buah manis perjuangan semua stakeholder. Setelah ini, tata kelola Geopark Toba harus lebih baik dan terasa manfaatnya untuk masyarakat,” kata Bane di Jakarta, Kamis 11 September 2025.
 

Baca: Green Card Geopark Toba Kembali, Masyarakat Harus Dapat Banyak Manfaat

Politikus PDI Perjuangan itu juga menyoroti pentingnya penetapan zonasi tata kelola kawasan Danau Toba. Menurutnya, zonasi wisata edukasi dan penelitian perlu dibedakan dengan wisata massal agar keanekaragaman hayati tetap terjaga, tanpa mengurangi manfaat ekonomi bagi warga.

Bane menambahkan, masyarakat harus dilibatkan dalam pelestarian dan pengembangan kawasan. Ia juga berencana meninjau langsung sejumlah geosite untuk memastikan rekomendasi UNESCO diterapkan.

“Temuan lapangan saya, seperti di Geosite Desa Meat Balige, Haranggaol Simalungun, dan Tipang Humbang Hasundutan, masih belum memenuhi syarat UNESCO,” ungkapnya.

Meski mengapresiasi capaian green card, Bane menegaskan bahwa Fraksi PDI Perjuangan menginginkan lebih dari sekadar sertifikat. Ia menekankan perlunya keberlangsungan ekosistem sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan Danau Toba.

Berdasarkan laporan tim evaluator UNESCO, Prof. Dr. Jose Rodrigues Brilha dari Portugal dan Prof. Dr. Jeon Young Mun dari Korea Selatan, tata kelola Geopark Caldera Toba dinilai telah memenuhi rekomendasi. Geopark ini akan kembali direvalidasi empat tahun mendatang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Al Abrar)