Profil Ahmed al-Rahawi, PM Houthi yang Dilaporkan Tewas dalam Serangan Israel

PM Houthi, Ahmed al-Rahawi. (Aden Al-Ghad)

Profil Ahmed al-Rahawi, PM Houthi yang Dilaporkan Tewas dalam Serangan Israel

Riza Aslam Khaeron • 30 August 2025 18:01

Jakarta: Ahmed al-Rahawi, tokoh penting yang disebut sebagai "Perdana Menteri" kepemimpinan kelompok Houthi di Yaman, dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel pada Kamis, 28 Agustus 2025.

Kabar tersebut pertama kali dilaporkan oleh saluran berita Yaman seperti Aden Al-Ghad dan Al-Jumhuriya, yang menyebut bahwa serangan menargetkan sebuah apartemen di ibu kota Sanaa. Selain al-Rahawi, sejumlah pendampingnya juga dilaporkan tewas.

Serangan ini diyakini sebagai bagian dari gelombang serangan Israel terhadap wilayah Houthi, dan memicu dugaan bahwa sebagian besar kabinet pemerintahan Houthi turut menjadi korban. Lantas, siapakah Ahmed al-Rahawi? Berikut profilnya.

Kehidupan Pribadi

Ahmed al-Rahawi berasal dari Provinsi Abyan, Yaman selatan, dan berasal dari kabilah besar al-Rahawi. Ia merupakan putra dari sosok politikus sekaligus tokoh suku terkenal, almarhum Ghalib Nasser al-Rahawi, yang terbunuh pada era 1970-an.

Ia juga merupakan sepupu dari mendiang Syekh Balil, kepala kabilah besar al-Rahawi. Latar belakang keluarganya memberikan posisi sosial yang kuat di tengah masyarakat selatan Yaman, terutama di wilayah Abyan.

Kehidupan pribadinya diwarnai pengorbanan dan tekanan besar. Rumah satu-satunya di Abyan hancur akibat serangan Al-Qaeda, yang memaksanya hijrah ke ibu kota Sanaa pada tahun 2015. Sejak saat itu, ia menetap dan aktif dalam struktur pemerintahan Houthi.

Beberapa kali, ia juga dilaporkan selamat dari upaya pembunuhan oleh kelompok bersenjata.

Karier Politik

Karier politik Ahmed al-Rahawi berakar dari jalur birokrasi dan partai. Ia sempat menjabat sebagai Direktur Distrik Khanfir, distrik terbesar di Provinsi Abyan. Setelah itu, ia diangkat sebagai Wakil Gubernur untuk dua provinsi berbeda, yakni Al-Mahwit dan Abyan. Ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Abyan.

Ia juga menjadi anggota Komite Tetap Partai Kongres Rakyat Umum (General People’s Congress/GPC) dan masuk dalam struktur Majelis Politik Tertinggi (Supreme Political Council), lembaga kepemimpinan de facto di wilayah kekuasaan Houthi.

Pada 10 Agustus 2024, Ahmed al-Rahawi resmi ditunjuk sebagai Perdana Menteri "Pemerintah Perubahan dan Pembangunan" alias pemerintah Houthi melalui Keputusan Ketua SPC No. 11/1446H.

Penunjukan ini dilakukan di tengah krisis nasional dan tekanan ekonomi akibat blokade dan agresi berkepanjangan oleh koalisi pimpinan Saudi-Amerika. Pemerintah di bawah al-Rahawi menghadapi tantangan berat seperti rekonstruksi infrastruktur, pembayaran gaji pegawai, reformasi birokrasi, dan pemberantasan korupsi.
 
Baca Juga:
Korban Tewas Serangan Israel di Yaman Bertambah jadi Enam Orang
 

Laporan Kematian

Ahmed al-Rahawi dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam sebuah kawasan permukiman di ibu kota Yaman, Sanaa, pada Kamis malam, 28 Agustus 2025.

Kabar ini pertama diungkap oleh media-media lokal seperti Aden Al-Ghad dan Al-Jumhuriya, yang mengutip sejumlah sumber bahwa serangan tersebut menargetkan rumah yang diyakini sebagai tempat tinggal al-Rahawi.

Ia dilaporkan meninggal di tempat bersama sejumlah pengawalnya, meskipun hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak Houthi mengenai kematiannya.

Serangan udara itu sendiri dilakukan dengan menyasar para pejabat tinggi, termasuk Kepala Staf Angkatan Bersenjata Houthi, Muhammad al-Ghamari. Al-Ghamari diyakini menjadi target utama dalam operasi tersebut.

Sebelumnya, ketika perang Iran-Israel masih berlangsung pada bulan Juni 2025, Israel juga sempat melakukan serangan yang menargetkan kepala militer Houthi tersebut. Namun, tidak ada kabar lanjutan mengenai kematiannya dalam serangan itu.

Channel 12 Israel juga melaporkan bahwa IDF percaya seluruh kabinet Houthi tewas dalam serangan itu. Namun hingga kini, belum ada konfirmasi dari pihak Houthi mengenai klaim militer Israel.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)