Kapolresta Solo Kombes Catur Cahyono. Metrotvnews.com/ Triawati Prihatsari
Triawati Prihatsari • 30 August 2025 21:22
Solo: Kapolresta Solo Kombes Catur Cahyono Wibowo membantah penggunaan peluru karet saat mengamankan aksi solidaritas yang sempat ricuh pada Jumat, 29 Agustus 2025. Hal itu sekaligus menepis kabar santer beredar di media sosial ataupun di grup percakapan terkait adanya peserta aksi solidaritas tertembak peluru karet dari petugas.
"Kami tegaskan tidak benar adanya petugas menggunakan senjata peluru karet atau peluru tajam dalam pengamanan peserta aksi unjuk rasa," kata Cahyono di Solo, Sabtu, 30 Agustus 2025.
Cahyono menjelaskan pengamanan unjuk rasa di Kota Solo telah dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. Hal itu sekaligus menegaskan bantahan terkait beredarnya informasi seorang driver ojol peserta aksi solidaritas terluka di bagian betis akibat terserempet peluru karet saat aksi unjuk rasa di sekitar Mako Brimob, Manahan, Solo.
Sementara terkait laporan adanya petugas medis terluka saat terjadi aksi unjuk rasa, Catur mengakui telah menerima laporan tersebut dari korban. Pihaknya segera memprosesnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
“Adanya kejadian petugas medis yang terluka, Propam sudah menerima laporan dan akan memproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” ujar Catur.
Di sisi lain, ia mengapresiasi seluruh pihak yang tetap menjaga kondusivitas Kota Solo. Ia mengimbau masyarakat agar menyampaikan aspirasi secara tertib dan damai sesuai aturan hukum yang berlaku.