Ketua Umum PB IKA PMII Slamet Ariyadi didampingi Sekjen PB IKA PMII Sudarto dan sejumlah alumni PMII dalam acara Taaruf dan Rapat Pleno PB IKA PMII Masa Khidmat 2025-2030 di Jakarta. Foto: Istimewa
Achmad Zulfikar Fazli • 31 August 2025 23:07
Jakarta: Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA PMII) mengaku prihatin dengan situasi nasional yang belakangan kian memanas ditandai oleh gelombang unjuk rasa di berbagai daerah di Indonesia. Pihaknya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Affan Kurniawan dan para korban dalam aksi di berbagai daerah.
"Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan, kesabaran, dan ketabahan," kata Ketua Umum PB IKA PMII Slamet Ariyadi dalam acara Taaruf dan Rapat Pleno PB IKA PMII Masa Khidmat 2025-2030 di Jakarta, Minggu, 31 Agustus 2025.
Dia menegaskan Presiden Prabowo Subianto adalah Presiden Republik Indonesia yang merupakan hasil dari proses pilpres konstitusional. Pihaknya mendukung Presiden mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk menstabilkan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.
"Terutama mengganti pejabat publik politik dan pemerintahan yang tidak melaksanakan amanahnya dengan baik," tegas Slamet.
Pihaknya juga mengutuk keras tindakan represif aparat dan perbuatan anarkisme oknum yang tidak bertanggung jawab. Dia meminta Presiden Prabowo mengambil langkah yang efektif dalam menegakkan kembali pemerintahannya.
Dia juga meminta negara hadir memberikan perlindungan hukum kepada warga negara, dengan memberikan rasa aman, nyaman dan damai sesuai dengan amanat UUD 1945, dan menjamin hak konstitusional warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka umum.
Pihaknya mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya alumni dan kader PMII di seluruh Tanah Air untuk tetap menjaga kondusivitas, kerukunan, persatuan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, menghormati hak asasi manusia.
Baca Juga:
Muhammadiyah Serukan Setop Anarkisme, Saatnya Bergandeng Tangan |