Kericuhan dalam aksi unjuk rasa hari buruh di depan kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan Kota Semarang Kamus (1/5) petang.
Media Indonesia • 2 May 2025 08:40
Semarang: Polisi masih menahan 14 mahasiswa dalam kericuhan peringatan hari buruh (May Day) di Kota Semarang hingga Jumat dini hari, 2 Mei 2025. Sejumlah jurnalis menjadi korban kebrutalan aparat kepolisian terkena beberapa kali pukulan.
Seorang jurnalis Tempo Jamal Abdun Nasr menjadi korban kekerasan aparat kepolisian saat meliput aksi demonstrasi Hari Buruh Internasional saat melakukan peliputan yakni saat di gerbang pintu Kantor Gubernur Jawa Tengah dan di gerbang pintu Undip di Peleburan Semarang.
"Saya dikepung dan dipukul sejumlah polisi, bahkan di lokasi itu ada Wakil Kepala Polda Jawa Tengah Brigjen Latief Usman," ujar Jamal di Semarang, Jumat, 2 Mei 2025.
Pada kejadian pertama, ungkap Jamal yang juga dibenarkan jurnalis lain, mendapat diintimidasi sekaligus mendapatkan kekerasan berupa pitingan di leher dan hendak dibanting. Kedua, dialami saat meliput pengepungan aparat kepolisian dan preman di depan pintu gerbang utama kampus Undip Pleburan pada pukul 20.36 WIB.
Selain itu kekerasan juga dialami seorang pimpinan redaksi pers mahasiswa DS yang mengalami pemukulan oleh aparat berpakaian preman mengakibatkan luka robek di wajah hingga harus mendapatkan jahitan, serta empat anggota Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) yakni dua anggota LPM Justisia Universitas Islam Negeri (UIN) Semarang dan dua anggota LPM Vokal dari Universitas PGRI Semarang (UPGRIS).
Baca: Unjuk Rasa Peringatan Hari Buruh di Semarang Ricuh, 24 Mahasiswa Ditangkap |