Suasana seminar siswa dan lokakarya guru. Dokumentasi/ istimewa
Dompu: Perusahaan eksplorasi tembaga yang mengelola Proyek Hu’u, PT Sumbawa Timur Mining (STM), mendukung Pemerintah Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), mencegah kekerasan remaja dan membangun ruang aman di sekolah melalui seminar siswa dan lokakarya guru.
Rangkaian kegiatan berlangsung selama satu pekan di tiga sekolah dengan melibatkan sekitar 600 siswa dan 115 guru di SMPN 1 Hu’u, SMAN 1 Hu’u, dan SMKN 1 Hu’u.
"Kami melihat ada kebutuhan pengembangan karakter generasi muda terutama anak-anak, bagaimana mengenali emosi mereka pribadi agar tidak menjadi pelaku perundungan di sekolah ataupun di tengah kehidupan bermasyarakat," kata Tim Community Development STM, Vovia Witni, Rabu, 30 April 2025.
Witni menjelaskan STM senantiasa mengidentifikasi kebutuhan pendidikan di Kabupaten Dompu, selaras dengan rencana kegiatan pendidikan yang disusun pemerintah. Hingga kini STM telah menyelenggarakan berbagai program dukungan mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga perguruan tinggi, di antaranya pelatihan teknis dan nonteknis, beasiswa, serta bantuan fasilitas belajar-mengajar.
Seminar dan lokakarya ini pun disambut baik oleh para peserta. Salah satu nya guru SMPN 1 Hu’u, Ummul Khairat, yang mengatakan lokakarya yang difasilitasi STM telah membantunya untuk lebih memahami murid.
"Ini kebutuhan dasar kami sebagai guru dalam memahami psikologi siswa. Pemahaman kami akan psikologi masih jauh, terlebih sebagai manusia, bisa emosional akibat lingkungan sekitar," jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Dompu, Rifaid, menyadari kekerasan yang terjadi di sekolah dapat dipengaruhi oleh masalah di luar sekolah.
Menurutnya seminar siswa dan lokakarya guru yang difasilitasi STM diharapkan menjadi model pengajaran dalam mewujudkan sekolah bebas kekerasan, serta dapat diterapkan di sekolah lainnya di Kabupaten Dompu.
“Kehadiran PT Sumbawa Timur Mining sudah banyak membantu kami dalam rangka menyiapkan guru di Kecamatan Hu’u dan sekitarnya untuk menciptakan praktik terbaik, yang akan diterapkan kepada guru-guru lainnya di Kabupaten Dompu,” ungkap Rifaid.