Elon Musk dan Donald Trump di Kantor Oval, 11 Februari 2025. (EFE-EPA / Aaron Schwartz / POOL / FILE)
Riza Aslam Khaeron • 1 July 2025 13:58
Washington DC: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa, 1 Juli 2025, secara terbuka mendesak Departemen untuk Efisiensi Pemerintah (DOGE) AS, badan yang dulunya dikelola oleh Elon Musk untuk memeriksa seluruh perusahaan milik miliarder tersebut.
Langkah ini diambil Trump setelah Elon Musk, bos Tesla dan SpaceX, berulang kali melontarkan kritik tajam terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) “One Big Beautiful Bill” yang menjadi andalan Partai Republik.
Dalam unggahan di akun Truth Social, Trump menyoroti besarnya subsidi pemerintah yang dinikmati Musk lewat berbagai perusahaan miliknya.
"Elon mungkin menerima subsidi lebih banyak daripada siapa pun dalam sejarah, dan tanpa subsidi, Elon mungkin harus menutup usahanya dan pulang ke Afrika Selatan. Tidak ada lagi peluncuran roket, satelit, atau produksi mobil listrik, dan negara kita akan menghemat banyak uang. Mungkin DOGE perlu memeriksa ini secara menyeluruh," ujar Trump, dikutip dari akun Truth Social, 1 Juli 2025.
Trump juga membela RUU “One Big Beautiful Bill” dan menyebutnya sebagai capaian terbesar Partai Republik yang menawarkan pemotongan pajak, keamanan perbatasan, serta insentif untuk jutaan lapangan kerja di Amerika Serikat.
"RUU One Big Beautiful, mungkin (RUU) yang terbesar dan terpenting dalam sejarah, memberikan pemotongan pajak dan keamanan perbatasan terbesar, jutaan lapangan kerja, peningkatan untuk milite/veteran, dan masih banyak lagi. Jika gagal disahkan, artinya kenaikan pajak sebesar 68 persen—yang terbesar dalam sejarah!" ujar Trump, dikutip dari akun Truth Social, 1 Juli 2025.
Baca Juga: Musk Kecam RUU ‘Gila’ Trump, Ancam Bentuk Partai Baru Jika Disahkan |