Jet Tempur Rafale India Jatuh Ditembak Pakistan, Prancis Selidiki Klaim

Puing ekor jet tempur Rafale milik Angkatan Udara India. Foto: Dassault

Jet Tempur Rafale India Jatuh Ditembak Pakistan, Prancis Selidiki Klaim

Fajar Nugraha • 8 May 2025 16:03

Islamabad: Pihak berwenang Prancis sedang menyelidiki klaim bahwa beberapa pesawat tempur Rafale mungkin telah ditembak jatuh oleh Angkatan Udara Pakistan dalam pertempuran semalam dengan India. Hal ini disampaikan pejabat intelijen Prancis kepada CNN.

Seorang pejabat tinggi Prancis mengatakan, Pakistan menembak jatuh jet tempur Rafale India dalam bentrokan semalam antara kedua negara tetangga. Hasil itu menandai apa yang mungkin menjadi kekalahan tempur pertama yang dikonfirmasi dari pesawat canggih buatan Prancis tersebut.

Pejabat intelijen yang berkedudukan tinggi itu mengatakan kepada penyiar CNN bahwa Pakistan menembak jatuh jet tempur Rafale yang dioperasikan oleh Angkatan Udara India.

Pakistan mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka menembak jatuh lima jet tempur India -,termasuk tiga Rafale,- menggunakan pesawat J-10C buatan Tiongkok.

“Mengutip tiga pejabat, laporan berita lokal, dan keterangan saksi, yang mengatakan bahwa setidaknya dua pesawat jatuh di India dan Kashmir yang dikelola India,” laporan The New York Times, seperti dikutip TRT World, Kamis 8 Mei 2025.

Gambar yang diunggah daring menunjukkan bagian sirip ekor dan kemudi Rafale tergeletak di ladang, diduga di wilayah Bathinda, negara bagian Punjab, India, yang berbatasan dengan Pakistan. Bangkai pesawat itu memiliki nomor seri BS-001, yang mengidentifikasinya sebagai Rafale EH berkursi tunggal.

Sementara itu, militer Pakistan mengatakan sedikitnya 31 warga sipil tewas dan 57 lainnya luka-luka setelah serangan rudal India di wilayahnya dan selama pertukaran lintas batas di sepanjang Garis Kontrol, perbatasan de facto yang membagi Kashmir antara kedua negara.

Eskalasi cepat itu menyusul serangan pada 22 April di wilayah Pahalgam, Kashmir yang dikelola India, tempat 26 warga sipil tewas oleh orang-orang bersenjata.

India, tanpa memberikan bukti apa pun di depan umum, dengan cepat menyalahkan Pakistan, menuduh "dukungan lintas batas" bagi para penyerang — tuduhan yang ditolak Islamabad. Sebaliknya, otoritas Pakistan menyerukan penyelidikan netral yang diawasi oleh pihak ketiga.

Foto-foto dari lokasi jatuhnya pesawat di Kashmir yang dikelola India tampak memperlihatkan puing-puing yang diberi label buatan Prancis.

Para ahli independen memperingatkan bahwa penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk menghubungkan puing-puing itu dengan pesawat Rafale.

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengatakan bahwa militer negaranya menembak jatuh lima jet tempur India sebagai "balasan dari pihak kami kepada mereka".

"Mereka menghancurkan pesawat-pesawat penyerang dan musuh kami," tambah Sharif, mengacu pada angkatan udara Pakistan yang menembak jatuh pesawat tempur India.

Sharif mengatakan, dalam pidatonya di TV pada Rabu bahwa India telah melakukan kesalahan dengan melancarkan serangan terhadap Pakistan, yang karenanya mereka harus "menanggung konsekuensinya."

Setidaknya tiga jet Rafale buatan Prancis termasuk di antara pesawat yang terkena rudal Pakistan yang ditembakkan dari udara dan darat melintasi perbatasan de facto di wilayah Kashmir yang disengketakan, kata Sharif dalam pidatonya di Parlemen.

"Ini adalah negara yang terdiri dari orang-orang pemberani yang memiliki tujuan yang tinggi. Mereka menghormati negara mereka dan melindungi negara mereka. Mereka akan berjuang sampai titik darah penghabisan,” tegas Sharif.

Pesawat tempur serbaguna

Dassault Aviation, produsen kedirgantaraan Prancis, belum menanggapi permintaan komentar. Militer Prancis juga menahan komentar resmi tetapi tetap berhubungan erat dengan pejabat pertahanan India.

India memperoleh 36 Rafale dalam perjanjian penting tahun 2016 dengan Prancis, yang bertujuan untuk meningkatkan armadanya yang sudah tua di tengah meningkatnya ketegangan regional.

Jet bermesin ganda ini dianggap sebagai salah satu pesawat tempur paling serbaguna di dunia, yang diperlengkapi untuk pertempuran udara-ke-udara dan operasi serangan mendalam.

Karena situasi di sepanjang perbatasan Kashmir semakin tidak stabil, laporan jatuhnya Rafale meningkatkan taruhan baru tidak hanya untuk Asia Selatan, tetapi juga untuk kalkulasi keamanan yang lebih luas di antara mitra pertahanan utama.

Berbicara mengenai serangan yang terjadi pada malam antara 6 dan 7 Mei, pejabat India mengatakan bahwa New Delhi menggunakan "haknya untuk menanggapi dan mencegah serta menghalangi lebih banyak serangan lintas batas seperti itu.”

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)