Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance berbicara dengan PM Israel Benjamin Netanyahu. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 25 October 2025 19:54
Washington: Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance dan Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar menjaga proporsionalitas dalam merespons dugaan pelanggaran oleh Hamas, guna mempertahankan gencatan senjata di Jalur Gaza, demikian dilaporkan media The Wall Street Journal (WSJ).
Menurut laporan WSJ dan dikutip Antara, Sabtu, 25 Oktober 2025, tekanan diplomatik dari Washington memainkan peran penting dalam keputusan Israel untuk menahan diri setelah dua tentaranya tewas dalam insiden di Gaza selatan, sebagaimana dikutip dari pejabat Israel dan mediator Arab.
Akhir pekan kemarin, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan dua tentaranya tewas akibat serangan warga Palestina. Sebagai balasan, militer Israel sempat melancarkan serangan terhadap sejumlah target yang dikaitkan dengan Hamas.
Media lokal Ynet TV kemudian menyiarkan bahwa Israel menghentikan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza karena dugaan pelanggaran gencatan senjata, “hingga pemberitahuan lebih lanjut,” dan menyerang beberapa kamp di wilayah Palestina.
Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 10 Oktober, setelah melalui mediasi panjang yang melibatkan beberapa negara.
Pada 13 Oktober, Presiden AS Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menandatangani Deklarasi Gencatan Senjata Gaza yang menjadi dasar kesepakatan tersebut.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Hamas membebaskan seluruh 20 sandera yang masih hidup yang ditahan sejak 7 Oktober 2023, sementara Israel membebaskan 1.718 tahanan Palestina dari Gaza serta 250 tahanan lain yang menjalani vonis berat.
Saat ini, Hamas juga tengah mengembalikan jenazah para sandera yang meninggal selama penahanan kepada Israel. Berdasarkan perjanjian tersebut, Palestina berkewajiban menyerahkan 28 jenazah sandera yang masih tersisa.
Baca juga: Trump Ancam Tarik Dukungan AS jika Israel Caplok Tepi Barat