PM Belanda Dick Schoof. (EPA-EFE)
Willy Haryono • 3 June 2025 21:16
Amsterdam: Perdana Menteri Belanda Dick Schoof telah mengundurkan diri dari jabatannya menyusul keputusan pemimpin sayap kanan Geert Wilders untuk keluar dari koalisi pemerintahan karena perselisihan tentang kebijakan suaka dan imigrasi.
Pemerintah Belanda saat ini terdiri dari koalisi antara partai Kebebasan (PVV) anti-Islam milik Wilders, Gerakan Petani-Warga Negara (BBB) ?, Kontrak Sosial Baru (NSC), dan Partai Rakyat untuk Kebebasan dan Demokrasi (VVD).
Pascakeluarnya Wilder dan mundurnya Schoof, koalisi ini secara efektif telah runtuh.
Kondisi saat ini dipastikan berujung pada pemilihan umum yang lebih awal dari jadwal semula. Tanggal pasti pemilu Belanda belum dapat dipastikan, dengan KTT NATO yang akan diadakan di Den Haag akhir bulan ini.
Sebelumnya, mitra koalisi Wilders menanggapi langkah keluarnya PVV dari koalisi dengan sentimen ketidakpercayaan dan kemarahan.
"Ini membuat kita tampak seperti orang bodoh," kata pemimpin partai konservatif VVD, Dilan Yesilgoz.
"Ada perang di benua kita. Alih-alih menghadapi tantangan, Wilders menunjukkan bahwa ia tidak bersedia bertanggung jawab.”
Baca juga: Pemerintahan Belanda Tumbang usai Mundurnya Partai Sayap Kanan