Kudus: Puluhan guru di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kedapatan melakukan kecurangan dalam hal absensi kehadiran di sekolah. Mereka menitipkan fotokopi wajah untuk diabsenkan di absensi dengan face recognition atau pengenalan wajah.
Kabid Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus, Anggun Nugroho, menerangkan ada sekitar 20 guru di 2 sekolah yang kedapatan melakukan kecurangan dalam hal presensi kehadiran.
"2 sekolah sekitar 20-an guru sebenarnya tidak hanya guru tapi ada juga tendik (tenaga pendidik)," kata Anggun di Kudus, Jumat, 13 Juni 2025.
Anggun menyebut modus para guru yang menitipkan absen dengan memberikan fotokopi foto atau wajah untuk diabsenkan oleh guru lainnya. "Absen fotokopian sudah ditinggal di sekolah. Dan meminta teman untuk mengabsenkan dulu," jelasnya.
Ia menyebut beberbagai alasan melatarbelakangi para guru di Kota Kretek melakukan aksi curang itu, salah satunya agar tidak tercatat terlambat hadir. Padahal jika ada keperluan mendesak, guru dapat izin atau memberikan informasi.
"Ketika menginformasikan ke kepala sekolah atau guru lain misal telat atau tidak berangkat sebenenya bisa disiasati. Misal minta tolong guru lain yang bisa mengampu penugasan di kelas," ungkapnya.
Pihaknya sudah memberikan teguran kepada guru yang menitipkan absen dan para guru itu diharuskan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi aksinya.
"Sudah ada tindak lanjut guru-guru yang membuat absensi (palsu) itu sudah membuat pernyataan untuk tidak mengulangi. Kemudian sudah ada pembinaan," ujar dia.
Temuan aksi curang itu diketahui saat pihak Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) melakukan pengecekan. Meski begitu, Anggun menyebut aksi curang itu pasti akan terdeteksi oleh sistem.
"Sistem kan setiap saat diupdate (diperbarui). Saya yakin modus yang dilakukan saat ini belum dilakukan lagi. Sistem BPKSDM akan mendeteksi ada anomali di sistem absen kita pasti ketahuan," kata Anggun.