Macron Klaim Mengakui Palestina Jadi Cara Terbaik untuk Isolasi Hamas

Paris: Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa pengakuan negara Palestina akan mengisolasi kelompok pejuang Hamas. Macron turut menegaskan kembali kecamannya atas serangan Israel yang menghancurkan di Gaza.

“Mengakui negara Palestina sama saja dengan memutuskan untuk mengatakan: ‘Perspektif sah rakyat Palestina dan penderitaan mereka saat ini tidak ada hubungannya dengan Hamas,’” kata Macron dalam bahasa Inggris dalam sebuah wawancara dengan televisi Israel, Channel 12, seperti dikutip dari AFP, Jumat 19 September 2025.

“Pengakuan negara Palestina adalah cara terbaik untuk mengisolasi Hamas,” tegas Macron.

Prancis dan Inggris termasuk di antara beberapa negara Barat yang telah berjanji untuk secara resmi mengakui negara Palestina bulan ini di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Rencana mereka bertujuan untuk mengesampingkan Hamas dan memungkinkan solusi dua negara untuk konflik Palestina-Israel yang telah berlangsung puluhan tahun – sebuah proposal yang ditolak oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Dengan para pemukim Israel yang mendesak untuk menduduki wilayah Palestina di Tepi Barat, Macron mengatakan bahwa sekaranglah “menit terakhir sebelum mengusulkan bahwa kedua negara akan menjadi sama sekali mustahil.”

Tank dan jet Israel menggempur Kota Gaza pada hari Kamis dalam serangan darat besar-besaran, fase terbaru dari serangan dua tahun yang dipicu oleh serangan mematikan Hamas pada Oktober 2023.

Serangan-serangan tersebut mengakibatkan kematian 1.219 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan Israel.

Kampanye balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 65.141 orang, yang sebagian besar juga warga sipil, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

“Operasi semacam ini di Gaza benar-benar kontraproduktif dan gagal,” kata Macron.

“Anda benar-benar menghancurkan citra dan kredibilitas Israel, tidak hanya di kawasan ini, tetapi juga di opini publik di mana pun,” pungkas Macron.