Gunung Lewotobi Laki-laki terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. ANTARA/Gecio Viana
Whisnu Mardiansyah • 24 November 2025 18:27
Flores Timur: Badan Geologi mencatat peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak Senin, 24 November 2025, pukul 14.00 Wita. Peningkatan gempa vulkanik ini mengindikasikan suplai magma baru yang bergerak cepat menuju permukaan dan berpotensi memicu erupsi eksplif.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi, Lana Saria, mengonfirmasi perkembangan tersebut dalam laporan khusus yang diterima di Labuan Bajo, Senin, 24 November 2025."Erupsi terakhir tercatat pada 18 Oktober 2025, pukul 00.44 Wita," kata Lana Saria dalam keterangan tertulisnya seperti dilansir Antara, Senin, 24 November 2025.
Dalam laporan yang disusun pukul 16.00 Wita, Lana menjelaskan bahwa dalam seminggu terakhir jumlah gempa embusan terlihat fluktuatif. Fluktuasi ini menunjukkan adanya tekanan gas yang berkaitan dengan aktivitas vulkanik di kedalaman dangkal.
"Meski demikian, jumlah gempa yang relatif stabil menandakan suplai gas dan magma masih berlangsung secara terus-menerus," ujarnya.
Baca Juga :
Rekaman seismograf didominasi gempa non-harmonik dan gempa low frequency, menunjukkan masih tingginya aktivitas vulkanik di kedalaman dangkal. Data deformasi dari tiltmeter juga menunjukkan pola inflasi signifikan dalam rentang waktu singkat.
"Kondisi ini mengindikasikan bahwa pergerakan magma dari kedalaman dalam ke arah dangkal masih berlangsung ke arah permukaan," katanya.
Berdasarkan analisis visual dan instrumental, Badan Geologi mempertahankan status Gunung Lewotobi Laki-laki pada Level III (Siaga). Masyarakat dan wisatawan dilarang beraktivitas dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi.

Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT. FOTO: Magma Indonesia
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah, tidak mempercayai informasi dari sumber tidak jelas., mewaspadai potensi banjir lahar terutama di daerah aliran sungai, dam menggunakan masker jika terdampak hujan abu vulkanik.
Badan Geologi juga mengingatkan potensi gangguan operasional bandara dan jalur penerbangan jika sebaran abu vulkanik mengarah ke area bandara. Daerah yang perlu diwaspadai dampak abu vulkanik antara lain Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen.
Pemantauan terus dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan lebih lanjut dari aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki yang masih menunjukkan tren peningkatan dalam dua hari terakhir.