Oleh-oleh dari BRICS, RI-Brasil Sepakat Kembangkan Bioenergi hingga Industri Dirgantara

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah) setelah pertemuan dengan para diapora atau masyarakat Indonesia di Brasilia, Brasil. Foto: Dok istimewa

Oleh-oleh dari BRICS, RI-Brasil Sepakat Kembangkan Bioenergi hingga Industri Dirgantara

Eko Nordiansyah • 24 May 2025 15:58

Jakarta: Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai bahwa BRICS bukan sekadar forum ekonomi biasa, tetapi aliansi ini juga mencerminkan tatanan dunia baru di mana negara-negara berkembang membangun solidaritas untuk menciptakan sistem global yang lebih adil, setara, dan inklusif. 

Dengan bergabungnya Indonesia di dalam kelompok BRICS, akan memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi dunia Selatan, sekaligus memperluas kanal kerja sama strategis di bidang industri, inovasi teknologi, investasi, dan transformasi digital.

“Kehadiran saya dalam pertemuan ini membawa mandat dan aspirasi nasional. Kami akan menyampaikan komitmen Indonesia dalam mendorong transformasi industri nasional menuju era digital dan ramah lingkungan melalui inisiatif Making Indonesia 4.0,” kata Menperin dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu, 24 Mei 2025.

“Kita juga ingin pastikan bahwa digitalisasi, kecerdasan buatan, dan teknologi hijau bukan hanya menjadi slogan, tetapi benar-benar mengakar dalam strategi pembangunan industri kita,” ungkapnya.
 

Baca juga: 

BRICS Jadi Momentum Perkuat Kerja Sama Sektor Industri


(Ilustrasi BRICS. Foto: TASS)

Kerja sama Indonesia-Brasil

Pada Kamis malam, Menperin melakukan pertemuan dengan para diaspora atau masyarakat Indonesia di Brasilia, Brasil. Kegiatan ini dalam rangkaian agenda kunjungan kerjanya menghadiri Pertemuan Menteri-Menteri Industri BRICS yang ke-9. Pada kesempatan tersebut, Menperin menyampaikan bahwa hubungan Indonesia dan Brasil telah terjalin sejak 1953. 

“Dalam lebih dari tujuh dekade hubungan diplomatik, kedua negara telah menorehkan banyak kemajuan, khususnya dalam bidang perdagangan, investasi, dan kerja sama industri,” ungkapnya. 

Pada 2024, total nilai perdagangan kedua negara lebih dari USD7 miliar. Adapun komoditas yang diekspor Indonesia ke Brasil, antara lain kendaraan bermotor, minyak sawit, dan alas kaki. 

Menurutnya, kerja sama bilateral ini tidak hanya mencerminkan hubungan dagang yang saling menguntungkan, tetapi juga memperlihatkan kesamaan visi kedua negara dalam membangun ekonomi yang tangguh, adil, dan inklusif. 

“Dalam pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Brasil, kami sepakat untuk terus memperkuat sinergi di sektor bioenergi, industri dirgantara, dan ekonomi hijau berbasis sumber daya terbarukan,” tuturnya.

Lebih lanjut, dalam kerangka BRICS, Indonesia bertekad menjadi motor penggerak industri berkelanjutan di kawasan Global South. Ia menegaskan, BRICS akan menjadi wahana penting bagi Indonesia untuk memperkuat posisi industri nasional dalam perekonomian global yang berkelanjutan, inklusif, dan berbasis inovasi.

Oleh karena itu, pemerintah mendorong keterlibatan Indonesia dalam program-program BRICS seperti BRICS Center for Industrial Competences, PartNIR Innovation Centre, dan SME Working Group Action Plan 2025–2030.

 “Ini sangat relevan dengan upaya kami untuk semakin memperkuat sektor industri kecil dan menengah (IKM),” ujar Menperin.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)