Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 26 May 2025 19:05
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengisyaratkan adanya kemajuan signifikan dalam perundingan nuklir dengan Iran yang digelar di Roma, Italia, pada akhir pekan ini. Ia menyebut kemungkinan akan ada pengumuman penting dalam dua hari ke depan.
“Kami telah melakukan pembicaraan yang sangat, sangat baik dengan Iran,” ujar Trump kepada wartawan pada Minggu, 26 Mei 2025.
“Saya tidak tahu apakah kabar itu akan baik atau buruk, tapi saya merasa mungkin itu kabar baik.”
Putaran kelima perundingan digelar sejak Jumat di ibu kota Italia dengan mediasi Oman. Negosiator utama AS Steve Witkoff dan Michael Anton bertemu dengan delegasi Iran yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi di Kedutaan Besar Oman di Roma.
Perdebatan utama dalam pembicaraan itu berkisar pada tingkat pengayaan uranium oleh Iran. Iran menegaskan tidak akan menerima kesepakatan apa pun yang mencakup penghentian penuh aktivitas pengayaan. “Tanpa pengayaan, tidak ada kesepakatan,” tegas Araghchi, Jumat lalu, seperti dikutip Outlook India, Senin, 26 Mei 2025.
Sementara itu, posisi AS dilaporkan mengeras. Witkoff pada awalnya menyarankan Iran boleh melanjutkan pengayaan hingga tingkat 3,67 persen, angka maksimum yang diizinkan berdasarkan kesepakatan nuklir 2015 namun kemudian menuntut penghentian total aktivitas pengayaan.
Pemerintah AS juga memperingatkan bahwa sanksi terhadap ekonomi Iran tidak akan dicabut jika kesepakatan tidak tercapai. Lebih lanjut, Trump bahkan mengancam akan melancarkan serangan udara ke fasilitas nuklir Iran jika negosiasi gagal.
Mediator dari Oman menyatakan bahwa ada “kemajuan, meskipun belum konklusif” dalam pembicaraan di Roma, sebagaimana dilaporkan Associated Press. Araghchi pun mengakui bahwa proses ini rumit dan tidak akan selesai hanya dalam dua atau tiga putaran pembicaraan.
Trump, meski berhati-hati, tetap menunjukkan optimisme. “Mari kita lihat apa yang akan terjadi, tapi saya pikir kita bisa mendapatkan kabar baik dari Iran,” katanya.
Meskipun belum ada pernyataan resmi mengenai hasil akhir perundingan, sinyal dari kedua pihak menunjukkan adanya ruang untuk kompromi, meski tensi dan posisi keras masih mendominasi.
Perkembangan dalam dua hari ke depan akan menjadi penentu arah hubungan diplomatik kedua negara dan masa depan program nuklir Iran. (Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: Israel Dikabarkan Siapkan Serangan ke Iran Jika Negosiasi Trump Gagal