Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com
Eko Nordiansyah • 24 June 2025 17:35
Jakarta: PT Danantara Asset Management (Persero) (DAM) sebagai bagian dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) memberikan suntikan modal kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Langkah ini merupakan kelanjutan dari proses restrukturisasi yang telah dijalankan Garuda di 2022, sekaligus menandai dimulainya transformasi Garuda menjadi maskapai yang sehat, kompetitif, dan berkelas dunia.
Melalui kolaborasi ini, Danantara Indonesia akan memberikan dukungan awal berupa pinjaman pemegang saham (shareholder loan) senilai Rp6,65 triliun (atau setara dengan USD405 juta) untuk mendanai kebutuhan maintenance, repair and overhaul (MRO), yang merupakan bagian dari total dukungan pendanaan bernilai sekitar USD1 miliar.
Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria mengatakan, langkah ini merupakan wujud dari pendekatan baru dalam restrukturisasi dan transformasi persero di bawah pengelolaan Danantara Indonesia. Ia memastikan, penyaluran dana ini adalah bentuk nyata dari mandat transformasi yang diemban Danantara dengan pendekatan yang profesional, terukur, dan mengedepankan prinsip tata kelola yang baik.
“Garuda Indonesia bukan sekadar entitas bisnis, tetapi merupakan simbol kedaulatan udara dan kebanggaan nasional. Melalui Danantara Asset Management, kami akan memastikan proses transformasi berjalan sesuai rencana, dan setiap tahapan akan dievaluasi secara berkala berdasarkan capaian dan akuntabilitas,” kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 24 Juni 2025.
Hal tersebut dilakukan guna menjaga keberlangsungan operasional dan kualitas layanan Garuda Indonesia dan Citilink, bersamaan dengan persiapan fondasi transformasi jangka panjang oleh Danantara Indonesia dan Garuda Indonesia Group, yang diharapkan memberikan dampak positif terhadap pemulihan kinerja, kepercayaan pasar, dan daya saing Garuda Indonesia secara menyeluruh.
Adapun kolaborasi fase awal ini difokuskan pada perawatan dan peningkatan kesiapan operasional armada Garuda Indonesia Group, baik untuk Garuda Indonesia sebagai full service carrier (FSC) maupun Citilink sebagai low cost carrier (LCC). Selanjutnya, dukungan pembiayaan tersebut akan diikuti oleh berbagai langkah yang berfokus pada optimalisasi kinerja operasional dan keuangan guna mendukung transformasi bisnis jangka panjang menjadi maskapai penerbangan yang berkelanjutan.
Baca juga:
BP Tapera: Skema KUR Perumahan akan Diajukan ke Kemenko Perekonomian |