Khofifah: Jatim Siap Jadi Motor Swasembada Gula Nasional

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendampingi Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dalam kegiatan panen sekaligus penanaman tebu di Kebun Tebu Jolondoro, Kabupaten Banyuwangi. (Dok: Humas Pemprov Jatim)

Khofifah: Jatim Siap Jadi Motor Swasembada Gula Nasional

Amaluddin • 23 June 2025 22:51

Banyuwangi: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendampingi Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dalam kegiatan panen sekaligus penanaman tebu di Kebun Tebu Jolondoro, Kabupaten Banyuwangi, Senin, 23 Juni 2025. Di hadapan Gibran, Khofifah menyatakan Jatim siap jadi motor swasembada gula nasional.

"Alhamdulillah hari ini kami mendampingi Bapak Wapres dan Bapak Mentan untuk menanam dan memanen tebu. Ini bukan sekadar seremoni, tapi simbol komitmen kita menjadikan Jatim sebagai motor swasembada gula Indonesia," kata Khofifah.

Khofifah mengatakan kegiatan ini menjadi simbol sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan swasembada gula nasional, yang ditargetkan tercapai pada 2026. Kebun Jolondoro seluas 405 hektare ini, kata dia, menjadi salah satu pusat produksi tebu andalan dengan produktivitas rata-rata 106 ton per hektare. 

"Dua varietas unggulan, yakni BL dan HMW, ditanam karena terbukti adaptif dan berdaya hasil tinggi," katanya.

Data menunjukkan, produksi tebu Jatim tahun 2024 mencapai 16,69 juta ton dari lahan seluas 238.135 hektare. Dari jumlah itu dihasilkan 1.278.923 ton gula kristal putih, menyumbang 51,87 persen dari total produksi gula nasional sebanyak 2.465.514 ton.

Tahun 2025 mendatang, produksi Jatim diproyeksikan meningkat menjadi 18,77 juta ton tebu yang digiling, menghasilkan 1.457.900 ton gula, dengan rendemen naik menjadi 7,76 persen. "Artinya Jatim surplus gula hampir 1 juta ton, dan mampu menopang ketahanan pangan nasional," ujarnya.

Untuk memperkuat sektor ini, kata Khofifah, Pemprov Jatim menggulirkan berbagai kebijakan strategis, termasuk program Kredit Usaha Rakyat Khusus (KURsus) Klaster Petani Tebu Jatim dengan suku bunga tetap 6 persen. Program ini diarahkan untuk peremajaan kebun dan adopsi varietas unggul dengan target rendemen meningkat hingga 9 persen.

"Jatim adalah penghasil gula tertinggi di Indonesia. Maka KURsus ini bukan hanya fasilitas keuangan, tapi bentuk nyata perjuangan kita menjadikan petani tebu sebagai pengusaha pangan yang mandiri," ucapnya.

Tak hanya soal produksi, Khofifah juga menekankan pentingnya hilirisasi komoditas tebu untuk menghasilkan bioetanol. "Ini mendukung transisi energi fosil ke energi terbarukan, sejalan dengan visi green economy dan net zero emission," jelasnya.

Sementara itu, Wapres Gibran dalam sambutannya menegaskan bahwa swasembada pangan nasional adalah target mutlak yang harus tercapai pada 2026.

"Seluruh persoalan di lapangan harus segera diselesaikan. Mekanisasi, teknologi, infrastruktur semua harus bersinergi," ujarnya.

Ia juga menyerukan pentingnya kerja sama lintas sektor. "Pemerintah pusat, daerah, petani, pelaku usaha, semua harus bahu-membahu demi kemandirian pangan bangsa," katanya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)