Demo pendukung Palestina di London, Inggris. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 18 December 2025 15:26
London: Kepolisian Inggris mengumumkan, akan menindak tegas dan menangkap individu yang membawa poster atau meneriakkan slogan "globalise the intifada." Pihak berwenang beragumen, bahwa slogan tersebut kini membawa risiko keamanan yang meningkat, menyusul serangkaian serangan terhadap komunitas Yahudi baru-baru ini.
Istilah "Intifada", yang berarti "perlawanan" dalam bahasa Arab, mulai dikenal luas selama pemberontakan Palestina melawan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza pada tahun 1987.
Sementara itu, dalam pernyataan bersama, Kepolisian Metropolitan London dan Kepolisian Manchester Raya menyatakan, bahwa kebijakan ini diambil sebagai respons atas penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney, Australia, pada Minggu 14 Desember 2025 lalu di mana insiden tersebut menewaskan 15 orang setelah dua tersangka, yang merupakan ayah dan anak, melepaskan tembakan secara membabi buta.
Pihak kepolisian juga merujuk pada serangan pisau di Sinagoge Heaton Park Hebrew Congregation, Manchester, pada 2 Oktober, yang menewaskan dua orang.
“Tindakan kekerasan telah terjadi, konteksnya telah berubah—kata-kata memiliki makna dan konsekuensi. Kami akan bertindak tegas dan melakukan penangkapan,” kata polisi, seperti dikutip, Middle East Monitor, Kamis, 18 Desember 2025.
Kepolisian menekankan, bahwa masyarakat merasa resah dengan slogan-slogan tertentu. Oleh karena itu, siapa pun yang menggunakan frasa tersebut dalam protes di masa mendatang atau secara sengaja akan menghadapi tindakan hukum.
Sementara itu, petugas di lapangan telah diberikan arahan mengenai pendekatan yang ditingkatkan tersebut. Polisi akan menggunakan wewenang di bawah Undang-Undang Ketertiban Umum (Public Order Act), termasuk memberlakukan syarat khusus di sekitar sinagoge di London selama waktu ibadah.
Patroli visual dan langkah keamanan di sekitar sekolah serta tempat komunitas Yahudi kini telah ditingkatkan di London dan Manchester. Penyelidikan terhadap kejahatan kebencian serta operasi Kontra-Terorisme juga terus berjalan selama 24 jam untuk mengidentifikasi ancaman.
Kepala Rabi Inggris dalam wawancaranya dengan BBC pekan ini menyatakan bahwa seruan globalise the intifada turut berperan memicu terjadinya serangan-serangan tersebut. Sementara itu, Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyampaikan di parlemen pada hari Rabu, bahwa pemerintah telah meningkatkan dana untuk keamanan komunitas Yahudi.
Ia mengatakan keprihatinannya atas situasi yang terjadi dan telah menginstruksikan peninjauan kembali terhadap undang-undang protes dan kejahatan kebencian untuk menyesuaikan dengan kondisi keamanan saat ini.
(Kelvin Yurcel)