Polisi Pastikan Nataru di Jatim Aman dan Nyaman

Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Operasi Lilin Semeru 2025. (Dokumentasi/Humas Polda Jatim)

Polisi Pastikan Nataru di Jatim Aman dan Nyaman

Amaluddin • 18 December 2025 08:30

Surabaya: Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur tak lagi memandang pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) sebatas pengaturan lalu lintas dan penjagaan titik keramaian. Melalui Operasi Lilin Semeru 2025, polisi mengedepankan operasi kemanusiaan yang menitikberatkan pada rasa aman, kenyamanan sosial, dan ketenangan spiritual masyarakat.

Jawa Timur ini barometer nasional. Bukan hanya soal macet atau lancar, tapi bagaimana negara benar-benar hadir memberi rasa aman, nyaman, dan damai bagi seluruh masyarakat,” tegas Kapolda Jawa Timur Irjen Nanang Avianto, saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Operasi Lilin Semeru 2025 di Gedung Mahameru Polda Jatim, Rabu, 17 Desember 2025.

Nanang menyebut Jawa Timur memiliki posisi strategis dalam peta nasional pengamanan Nataru. Hal ini seiring dengan tingginya mobilitas masyarakat lintas daerah, jalur darat, laut, dan udara.
 


Operasi Lilin Semeru 2025 akan digelar selama 14 hari, dari 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026. Ribuan personel gabungan akan disebar di 3.106 titik pengamanan yang mencakup 2.240 gereja, objek wisata, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, hingga bandara.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Kapolda Jatim menekankan bahwa pengamanan kali ini juga memperhatikan aspek psikologis dan spiritual masyarakat. Fokus khusus diberikan pada umat Kristiani yang menjalankan ibadah Natal.

“Ini bukan hanya soal patroli dan penjagaan. Ini operasi kenyamanan sosial dan spiritual. Umat harus beribadah dengan tenang, masyarakat berlibur dengan rasa aman,” kata Nanang.


Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Operasi Lilin Semeru 2025. (Dokumentasi/Humas Polda Jatim)


Polda Jatim juga mendirikan pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu. Pos-pos tersebut tak hanya berfungsi sebagai pusat pengamanan, tetapi juga tempat layanan cepat bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan.

Selain potensi gangguan kamtibmas, Kapolda Jatim mengingatkan seluruh jajaran agar waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi. Peningkatan curah hujan di akhir tahun dinilai berpotensi memicu banjir, longsor, hingga gelombang tinggi di wilayah pesisir.

“Mitigasi bencana harus menjadi bagian dari skema pengamanan. Jangan sampai masyarakat terjebak situasi darurat tanpa kesiapan aparat,” ujar Nanang.

Nanang menegaskan bahwa keberhasilan Operasi Lilin Semeru tidak bisa ditopang satu institusi semata. Sinergi lintas sektor menjadi kunci utama, mulai dari TNI, pemerintah daerah, instansi terkait, hingga unsur masyarakat.

“Hilangkan ego sektoral. Pengamanan Nataru ini tanggung jawab bersama demi keselamatan rakyat,” pungkas Nanang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Silvana Febiari)