Meski Sudah Panen Raya, Harga Beras Tak Bisa Langsung Turun

Ilustrasi. Foto: MI/Anindya Zaskia P.

Meski Sudah Panen Raya, Harga Beras Tak Bisa Langsung Turun

Media Indonesia • 15 April 2024 22:22

Jakarta: Usai Hari Raya Idulfitri 1445 H, mayoritas komoditas pangan mengalami kenaikan harga, kenaikan harga terpantau masih terjadi pada komoditas pangan yaitu beras.
 
Peneliti Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Eliza Mardian mengatakan walaupun sudah memasuki panen raya tapi penurunan harga beras tidak bisa langsung signifikan.
 
"Harga gabah di level petani pun sudah tersungkur dari Rp7.000 per kg, sekarang sudah di angka Rp5.000-an per kg. Sedangkan penurunan harga beras di level konsumen memang tidak bisa langsung seperti penurunan gabah di petani karena bargaining position pedagang besar lebih kuat dibandingkan petani. Harga itu ditentukan supply yang dikendalikan oleh pedagang besar," kata Eliza saat dihubungi pada Senin, 15 April 2024.
 
Pemerintah, sambung dia, seharusnya melakukan pengawasan yang ketat agar pendistribusian beras lancar karena 90 persen pergerakan beras itu dikendalikan swasta.
 
"Ini yang perlu diawasi. Biasanya, ada lag sekitar satu-dua bulan pascapuncak panen raya untuk menurunkan beras di level pedagang besar dan penurunannya pun tidak signifikan," ungkap dia.
 

Baca juga: Harga Sebagian Komoditas Pangan Sudah Mulai Turun
 

Harga pangan bakal melandai pasca-Lebaran

 
Di sisi lain, ia menilai harga untuk komoditas pangan lainnya akan melandai setelah momentum Lebaran.
 
Seperti diketahui, selain beras, komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga usai lebaran terjadi di bawang merah dan juga bawang putih.
 
"Kalau bawang merah itu saat ini musim penghujan jadinya secara supply terbatas akibat gangguan hama penyakit. Ketika musim hujan tanaman bawang rentan terkena hama penyakit sehingga mengurangi produksi," terang Eliza.
 
Sementara itu, Eliza menyebut untuk harga bawang putih bergantung kepada ketepatan waktu impor dan harga internasional.
 
"Jadi sangat dipengaruhi kedua faktor tersebut, bukan dari produksi dalam negeri, mengingat 95 persen kebutuhan dalam negeri untuk bawang putih dipenuhi dari impor," tutup dia.
 
(NAUFAL ZUHDI)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)