Israel Intensifkan Serangan Udara di Gaza Jelang Operasi Darat ke Rafah

Israel intensifkan serangan udara ke Rafah. (EPA Images)

Israel Intensifkan Serangan Udara di Gaza Jelang Operasi Darat ke Rafah

Marcheilla Ariesta • 26 April 2024 08:41

Tel Aviv: Israel meningkatkan serangan udara di Rafah semalam setelah mengatakan pihaknya akan mengevakuasi warga sipil dari kota Gaza selatan. Mereka melancarkan serangan habis-habisan meskipun sekutu memperingatkan bahwa hal ini dapat menyebabkan korban jiwa dalam jumlah besar.

Petugas medis di daerah kantong Palestina yang terkepung melaporkan lima serangan udara Israel di Rafah pada Kamis pagi 25 April 2024 yang menghantam sedikitnya tiga rumah, menewaskan sedikitnya enam orang termasuk seorang jurnalis lokal.

“Kami takut dengan apa yang akan terjadi di Rafah. Tingkat kewaspadaan sangat tinggi,” Ibrahim Khraishi, duta besar Palestina untuk PBB, dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 26 April 2024.

“Beberapa orang pergi, mereka takut dengan keluarga mereka, tapi ke mana mereka bisa pergi? Mereka tidak diizinkan pergi ke utara sehingga dikurung di wilayah yang sangat kecil,” ucap Khraisi.

Jalur Gaza memiliki panjang sekitar 40 km dan lebar antara 5 km hingga 12 km dan merupakan salah satu wilayah terpadat di dunia.

Pada bulan ketujuh perang udara dan darat yang menghancurkan, pasukan Israel juga kembali membombardir wilayah utara dan tengah wilayah kantong tersebut, serta timur Khan Younis di selatan. 

Tujuan Israel adalah untuk menghancurkan Hamas, meskipun tidak jelas bagaimana mereka akan melakukannya. 

Sebuah tim PBB yang mengunjungi lokasi persiapan dan dermaga untuk operasi bantuan maritim terpaksa berlindung di bunker setelah daerah tersebut diserang.

“Mereka berada di sana selama beberapa waktu, tetapi tidak ada yang terluka. Kabinet perang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan pertemuan untuk membahas cara menghancurkan sisa-sisa terakhir, seperempat batalyon terakhir Hamas, di Rafah dan di tempat lain,” ucap juru bicara pemerintah David Mencer. 

Dia menolak mengatakan kapan atau apakah forum rahasia itu akan memberikan lampu hijau untuk operasi darat di Rafah.

Israel telah membunuh sedikitnya 34.305 warga Palestina, kata otoritas kesehatan Gaza pada Kamis. Serangan tersebut telah menyia-nyiakan sebagian besar daerah perkotaan, menyebabkan sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya mengungsi dan meninggalkan banyak orang dengan sedikit makanan, air atau perawatan medis.

Seorang pakar PBB yang berbicara setelah kunjungan ke Yordania dan Mesir mengatakan, lembaga-lembaga bantuan melihat adanya peningkatan jumlah pasien yang menderita kekurangan makanan akut di wilayah kantong tersebut.

“Apa yang saya lihat di sini sungguh membuat trauma. Pasien-pasien yang sebelumnya tiba di Mesir dengan gejala-gejala ledakan dan cedera akibat perang lainnya, kini bergabung dengan semakin banyak pasien, seringkali anak-anak, dengan penyakit kronis dan kekurangan gizi parah,” ucap Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia di Wilayah Pendudukan.

Israel membalas serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan 253 orang disandera, menurut penghitungan Israel. Hamas yang didukung Iran bersumpah akan menghancurkan Israel karena pendudukannya di wilayah Palestina.

Meningkatnya peringatan Israel mengenai invasi Rafah, tempat perlindungan terakhir bagi sekitar satu juta warga sipil yang melarikan diri dari pasukan Israel jauh ke utara pada awal perang, telah mendorong beberapa keluarga untuk pergi ke wilayah pesisir al-Mawasi atau mencoba menuju ke titik-titik yang lebih jauh ke utara.

Namun, banyak yang bingung ke mana mereka harus pergi. Warga mengatakan, pengalaman mereka selama 200 hari perang telah mengajarkan mereka bahwa tidak ada tempat yang benar-benar aman.

Mohammad Nasser (34) ayah tiga anak, mengatakan dia telah meninggalkan Rafah dua minggu lalu dan sekarang tinggal di tempat penampungan di Deir Al-Balah di Gaza tengah untuk menghindari serangan Israel dan tidak dapat melarikan diri.

“Kami lolos dari satu jebakan ke jebakan lainnya, mencari tempat-tempat yang dianggap aman oleh Israel sebelum mereka mengebom kami di sana. Ini seperti permainan tikus dan jebakan,” pungkasnya. 

Baca juga: Siapkan Serang Rafah, Israel Sediakan Tenda Pengungsi untuk Warga Gaza

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)