Peningkatan Kualitas SDM hingga Prediksi Harga Emas Jadi Berita Ekonomi Terpopuler

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Instagram

Peningkatan Kualitas SDM hingga Prediksi Harga Emas Jadi Berita Ekonomi Terpopuler

Husen Miftahudin • 29 August 2024 07:34

Jakarta: Sejumlah berita ekonomi pada Rabu, 29 Agustus 2024, terpantau menjadi perhatian para pembaca Metrotvnews.com. Berita itu mulai dari fokus APBN di masa transisi untuk peningkatan kualitas SDM hingga harga emas diprediksi tembus USD2.430.

Berikut rangkuman berita selengkapnya:

1. Menkeu: Fokus APBN di Masa Transisi untuk Peningkatan Kualitas SDM

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan Visi Indonesia 2045 membutuhkan Indonesia untuk terus semakin investasi di bidang sumber daya manusia. Oleh karenanya, APBN di masa transisi berfokus kepada program-program meningkatkan kualita SDM.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. 'Kiamat' Beras Ancam Jepang, Warga Panic Buying

Ancaman "gempa besar", serangkaian topan, dan hari libur nasional selama seminggu membuat sebagian warga Jepang berebut membeli beras. Pemerintah pun mengeluarkan peringatan agar masyarakat tidak panik membeli beras.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. 5,98 Juta Masyarakat Kelas Menengah Turun Kelas Pascapandemi

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti membeberkan, gara-gara kondisi pandemi covid-19 selama empat tahun terakhir, jumlah masyarakat kelas menengah mengalami penurunan sebesar 5,98 juta.

Baca berita selengkapnya di sini.
 

Baca juga: Top 5 Ekonomi: Pertumbuhan Ekonomi hingga Devisa Negara Terkuras

4. Penjelasan Bahlil Atas Kenaikan Alokasi Subsidi Listrik 2025

Alokasi anggaran subsidi listrik 2025 meningkat. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan hal itu karena didorong oleh peningkatan jumlah penerima.

Baca berita selengkapnya di sini.

5. Harga Emas Hari Ini Diprediksi Bisa Tembus USD2.430

Harga emas terus menunjukkan kekuatannya, diperdagangkan di atas USD2.500 per ons. Kondisi ini didorong oleh kombinasi ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Baca berita selengkapnya di sini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)