Ilustrasi. Foto: Freepik
Annisa Ayu Artanti • 4 September 2024 08:33
Jakarta: Harga minyak berjangka AS dibuka sedikit lebih tinggi dengan minyak mentah berjangka WTI Futures diperdagangkan sekitar 0,3 persen lebih tinggi pada USD70,32.
Melansir Investing.com, Rabu, 4 September 2024, selama sesi perdagangan hari Selasa yang bergejolak, harga minyak anjlok ke level terendah sejak pertengahan Desember, Brent Oil Futures turun 4,9 persen dan ditutup pada USD73,75 per barel, dan minyak mentah berjangka WTI turun 4,4 persen menjadi USD70,34 per barel.
Potensi berakhirnya perselisihan di Libya
Aksi jual besar-besaran terjadi di tengah-tengah berita yang berpusat pada potensi penyelesaian perselisihan di Libya yang telah menyebabkan terhentinya produksi dan ekspor minyak mentah negara tersebut.
Badan-badan legislatif Libya dilaporkan telah setuju untuk memilih seorang gubernur bank sentral yang baru dalam waktu 30 hari, setelah diskusi yang disponsori oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pengumuman pada Selasa ini meningkatkan harapan untuk mengakhiri kebuntuan politik yang telah sangat mengganggu ekspor minyak Libya.
Pada hari Senin, pelabuhan-pelabuhan utama Libya menghentikan ekspor minyak, dan produksi dipangkas di seluruh negeri karena kebuntuan antara faksi-faksi yang bersaing untuk menguasai bank sentral dan akses ke pendapatan minyak.
Dampak dari perselisihan ini terhadap produksi minyak Libya sangat besar. National Oil Corporation (NOC) melaporkan bahwa total produksi telah turun secara dramatis menjadi lebih dari 591.000 barel per hari (bph) pada tanggal 28 Agustus, turun dari hampir 959.000 bph dua hari sebelumnya, menurut Reuters.
Ini menandai penurunan yang signifikan dari sekitar 1,28 juta bph pada 20 Juli, mengindikasikan parahnya pemangkasan produksi.