Presiden Jokowi bertemu Presiden Ferdinand Marcos Jr di Istana Malacanang, Manila, Filipina. (BPMI Setpres)
Marcheilla Ariesta • 10 January 2024 19:38
Manila: Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Presiden Ferdinand 'Bongbong' Marcos Jr di Filipina dalam kegiatan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Pada kesempatan yang sama, Jokowi meminta Filipina meninjau kembali Special Safeguard Measures terhadap produk kopi Indonesia.
"Filipina adalah mitra penting ekonomi bagi Indonesia, khususnya di perdagangan," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pernyataan pers virtualnya, Rabu, 10 Januari 2024.
"Secara khusus, Presiden (Jokowi) mengharapkan dukungan Filipina untuk meninjau kembali special safeguard measures terhadap produk kopi Indonesia, sehingga kebijakan tersebut dapat segera dicabut," lanjut Retno.
Retno menjelaskan, selama lima tahun terakhir, volume perdagangan Indonesia-Filipina terus meningkat hingga lebih dari 16 persen pada 2022.
Ia menambahkan, jumlah angka perdagangan melampaui USD10 miliar dengan surplus di pihak Indonesia.
"Dalam pertemuan, kedua presiden membahas isu perdagangan dan sepakat untuk terus saling membuka akses pasar baik untuk komoditas Filipina ke Indonesia maupun sebaliknya," seru Retno.
Selain itu, lanjut dia, Jokowi juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Filipina pada BUMN Indonesia untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur penting di Filipina, serta mendorong percepatan groundbreaking North-South Commuter Railway Project.
Di bidang keamanan, kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat kerja sama perbatasan, termasuk patroli bersama. Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya percepatan revisi Perjanjian Patroli Perbatasan.
Hal tersebut, kata Retno, guna mengatasi dinamika tantangan dan perubahan struktur.
"Presiden juga mendorong penyelesaian batas landas kontinen antar kedua negara serta penguatan kerja sama pertahanan termasuk pengadaan alutsista," pungkasnya.