Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning. Foto: China MOFA
Fajar Nugraha • 1 March 2024 15:54
Beijing: Tiongkok mengatakan bahwa pihaknya ‘mengutuk keras’ pembunuhan sejumlah warga Palestina saat menerima bantuan di Jalur Gaza. 112 warga Gaza dilaporkan tewas diserang oleh Israel.
“Tiongkok terkejut dengan kejadian ini dan mengutuk keras hal itu,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning, seperti dikutip AFP, Jumat 1 Maret 2024.
“Kami mengungkapkan kesedihan terhadap para korban dan simpati kami terhadap mereka yang terluka,” ungkap Mao.
Pasukan Israel di Jalur Gaza utara menembaki warga Palestina yang berjuang untuk mendapatkan bantuan makanan pada Kamis 29 Februari 2024 dalam sebuah insiden kacau, yang menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas menewaskan lebih dari 100 orang.
Namun, ada laporan yang bertentangan tentang bagaimana insiden menjelang fajar itu terjadi. Militer Israel mengatakan "penyerbuan" terjadi ketika ribuan warga Gaza mengepung konvoi 38 truk bantuan, yang menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka, termasuk beberapa orang terlindas.
“Tiongkok mendesak pihak-pihak terkait, terutama Israel, untuk segera melakukan gencatan senjata dan segera mengakhiri pertempuran, dengan sungguh-sungguh melindungi keselamatan warga sipil. Selain memastikan bantuan kemanusiaan bisa masuk, dan menghindari bencana kemanusiaan yang lebih serius,” kata Mao.
Otoritas Kesehatan Gaza mengatakan, pasukan Israel menembak mati lebih dari 100 warga Palestina saat sedang menunggu pengiriman bantuan. Namun, menurut Israel bukan begitu kronologinya.
Dilansir dari AFP, sebanyak 112 orang tewas dan lebih dari 280 orang terluka.
Meski demikian, Israel mengatakan, kematian terjadi karena kerumunan orang mengepung truk bantuan. Menurut mereka, para korban terinjak atau tertabrak.
Angka kematian itu merupakan jumlah korban jiwa warga sipil terbesar dalam beberapa minggu terakhir. Hamas mengatakan, insiden itu dapat membahayakan perundingan di Qatar yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel yang ditahannya.
Petugas medis di Gaza mengatakan mereka tidak mampu mengatasi banyaknya korban luka serius.