Ilustrasi PNS. Foto: Medcom.id/Daviq Umar
Annisa Ayu Artanti • 28 February 2024 12:50
Jakarta: Pemerintah segera membuka formasi khusus pengadaan Aparatur Sipil Negara (ASN) 2024. Total formasi ASN yang dibuka tahun 2024 sebanyak 2.302.543.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengatakan, dari total kebutuhan ASN 2024 sebanyak 22 persennya dialokasikan untuk tenaga pendidikan di daerah.
“Dari total kebutuhan ASN nasional, untuk kebutuhan ASN di Pemda telah disiapkan 419.146 atau 22,45 persen untuk pemenuhan ASN guru di instansi daerah,” kata Anas pada pembukaan Rakor Pengadaan ASN Guru pada Instansi Daerah Tahun 2024 secara virtual, dikutip Rabu, 28 Februari 2024.
Kebutuhan instansi pusat terdiri dari 207.247 CPNS yang akan dibuka untuk lowongan dosen, guru, tenaga kesehatan, dan teknis.
Sedangkan 221.936 kebutuhan PPPK akan dibuka lowongan guru, tenaga Kesehatan, serta tenaga teknis.
Sementara untuk kebutuhan instansi daerah sebesar 483.575 CPNS untuk lowongan teknis, serta 1.383.758 kebutuhan PPPK untuk guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis.
Usulan formasi sedianya sudah ditutup pada akhir Januari lalu. Per saat ini, telah masuk usulan dari 478 instansi daerah untuk formasi guru.
Sebanyak 169 instansi daerah mengusulkan 22.142 formasi guru CPNS. Sedangkan 155.151 usulan PPPK diajukan oleh 467 instansi daerah.
Namun, pemerintah membuat kebijakan khusus untuk usulan formasi guru.
“Kami mengimbau daerah agar mengoptimalkan usulan formasi yang sudah disediakan oleh pemerintah,” imbau Anas.
Kementerian PANRB telah berkomitmen dalam pemenuhan guru. Sejak 2021, Kementerian PANRB menetapkan formasi guru lebih dari 50 persen dari formasi nasional.
Sebagai upaya pemenuhan satu juta guru yang diusulkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kementerian PANRB berhasil meningkatkan tingkat keterisian formasi Guru menjadi di atas 78 persen dari sebelumnya sekitar 58 persen.
Anas juga berkomitmen untuk menyelesaikan penataan tenaga non-ASN yang targetnya rampung pada akhir tahun ini.
“Penyelesaian tenaga non-ASN ini kami dasarkan pada database yang ada di BKN,” sebut Anas.