Erick Thohir Sebut Kerja Sama Indonesia dengan Tiongkok Berkualitas

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim Erick Thohir. Foto: Istimewa

Erick Thohir Sebut Kerja Sama Indonesia dengan Tiongkok Berkualitas

Annisa Ayu Artanti • 6 December 2023 11:01

Labuan Bajo: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim Erick Thohir mengatakan kerja sama strategis dan berkualitas tinggi antara Indonesia dan Tiongkok memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
 
Erick menyebut nilai perdagangan dan investasi dengan Tiongkok meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
 
"Neraca perdagangan defisit menjadi neraca perdagangan surplus selama 43 bulan terakhir, bahkan mencapai USD3 miliar pada bulan lalu," ujar Erick dalam Forum Kemitraan Bisnis Indonesia dan Tiongkok ke-4 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dikutip dari siaran pers, Rabu, 6 Desember 2023.
 
Erick menyampaikan forum ini wujud kemitraan strategis komprehensif yang terjalin sejak penyampaian inisiatif 21st Century Maritime Silk Road oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping di Jakarta pada Oktober 2013.
 
Menurutnya, kemitraan strategis juga berhasil menorehkan sejumlah capaian penting seperti konektivitas infrastruktur, kereta cepat Jakarta-Bandung, hilirisasi industri khususnya critical mineral, serta energi hijau dan transisi energi.
 
Pemerintah Indonesia pun mengapresiasi dukungan dari NDRC RRT, BUMN Indonesia dan Tiongkok, perbankan, yang kolaborasi menyukseskan operasional kereta cepat.
 
Baca juga: Kadin Kawal Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Tiongkok

Mendorong hilirisasi industri 

Ia menyebut kerja sama kedua negara juga telah mendorong hilirisasi industri yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
 
"Kami apresiasi peran investor Tiongkok yang telah menjadi industri pionir, meletakkan fondasi dan membawa perubahan signifikan untuk hilirisasi industri dan pemerataan ekonomi di Indonesia," ucap Erick.
 
Erick menyampaikan Indonesia juga mendorong peningkatan kerja sama pengembangan berkelanjutan untuk mendukung ketahanan pangan, energi, dan kesehatan, mulai dari herbal dan food estate, perikanan, hilirisasi ekonomi biru, penelitian dan observasi laut dalam, pengembangan EBT, bioteknologi, termasuk National Gene Bank dengan BGI.
 
"Pengembangan talenta, pelatihan vokasi dan kejuruan, didukung dengan kerja sama sains dan teknologi juga sangat penting untuk populasi kedua negara kita yang mencapai 1,7 miliar orang atau lebih dari 20 persen populasi dunia," lanjut Erick.
 
Erick meyakini kerja sama yang berlandaskan prinsip saling percaya, menghormati, dan menguntungkan akan membuat kedua negara mampu mengoptimalkan keunggulan sumber daya. Hal ini akan membawa manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat kedua negara.
 
"Sebagai dua negara besar, baik dari segi luas wilayah dan populasi, kerja sama yang berpegang teguh pada prinsip saling menguntungkan ini akan menjadi kerja sama yang jangka panjang dan berkelanjutan," tutur Erick.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)