Jelang Puncak Kemarau, 10 Ribu Lebih Warga Cilacap Krisis Air Bersih

Ilustrasi--Sungai mengering akibat kemarau di Brebes, Jawa Tengah. (Foto: Medcom.id/Kuntoro Tayubi)

Jelang Puncak Kemarau, 10 Ribu Lebih Warga Cilacap Krisis Air Bersih

Media Indonesia • 2 August 2024 13:18

Cilacap: Memasuki puncak musim kemarau yang diperkirakan pada Agustus, krisis air bersih di Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) semakin meluas. Hingga awal Agustus, ada 10.743 jiwa atau 2.923 keluarga yang mengalami krisis air bersih.

Warga yang mengalami krisis air bersih tersebut tersebar di 13 desa meliputi 7 kecamatan. Yakni Kecamatan Kawunganten, Patimuan, Gandrungmangu, Bantarsari, Jeruklegi, Sidareja, dan Kampung Laut.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap Budi Setyawan mengatakan pihaknya terus menyuplai kebutuhan air bersih.

"Warga menggantungkan pemenuhan kebutuhan air bersih dari pasokan BPBD. Karena memang sumber air dan sumur sudah mengering sejak beberapa bulan lalu," jelas Budi pada Jumat, 2 Agustus 2024.
 

Baca juga: 3 Kecamatan di Aceh Besar Bergantung pada Distribusi Air Bersih imbas Kekeringan

BPBD, lanjutnya, telah menyuplai kebutuhan air bersih untuk warga sebanyak 50 tangki atau 250 ribu liter.

"Kami menyuplai kebutuhan air bersih secara rutin untuk masyarakat yang mengalami kekeringan," ucap dia.

Pada Kamis, 1 Agustus 2024, pihaknya mendistribusikan air bersih untuk 2 desa di 2 kecamatan. Yakni Desa Kawunganten Lor, Kecamatan Kawunganten dan Desa Mandala, Kecamatan Jeruklegi.

"Masing-masing desa ada disuplai dua tangki air bersih," jelasnya.

Budi mengimbau kepada masyarakat yang mengalami krisis air bersih untuk mengajukan bantuan. BPBD akan merespons cepat dengan memberikan suplai air bersih.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)