Resmikan PLTS Terapung di Cirata, Jokowi Minta Potensi Energi Terbarukan Dimanfaatkan

Presiden Joko Widodo. Foto: Tangkapan layar YouTube

Resmikan PLTS Terapung di Cirata, Jokowi Minta Potensi Energi Terbarukan Dimanfaatkan

Indriyani Astuti • 9 November 2023 11:32

Jakarta: Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung Cirata hari ini.

PLTS yang berlokasi di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis memiliki kapasitas 192 megawatt-peak (MWp).

"Hari ini bersejarah, karena mimpi besar kita untuk membangun pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dalam skala besar akhirnya bisa terlaksana," ujar Jokowi, dilansir dari laman YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 9 November 2023.
 
Jokowi mengklaim PLTS terapung di Cirata merupakan paling besar di Asia Tenggara dan nomor 3 di dunia.

Selain PLTS, sambungnya, di Cirata sudah ada pembangkit listrik tenaga angin (PLTA) dengan kapasitas 1.000 MW. Pemerintah akan meningkatkan kapasitas EBT di sana hingga 1.000 MWp.

"Jadi tenaga airnya bisa juga buat energi hijau," jelas dia.

Baca juga: Presiden Akan Resmikan PLTS Terapung Cirata

 

Proyek kerja sama berbagai pihak

PLTS Terapung Cirata, ujarnya, proyek kerja sama antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Masdar dari Uni Emirat Arab.

"Saya ingin seluruh potensi energi baru terbarukan di Indonesia bisa dimanfaatkan, saya yakin bisa, karena teknologi sudah ada. Misalnya selain surya ini ada pembangkit angin," ujar dia.

Jokowi juga menjelaskan salah satu tantangan pengoperasian PLTS terapung itu antara lain kondisi cuaca. Oleh karena itu, PLTS tersebut dibangun dengan teknologi smart grid, sehingga aliran listriknya tetap stabil meski cuaca berubah.

Selain itu, Jokowi juga menjelaskan kendala lokasi dalam pembangunan EBT.

"Lokasi EBT yang jauh dari pusat, kebutuhan listrik bisa kita atasi. Kita bisa bangun solusinya dengan transmission line," jelas dia.

Dengan demikian, setiap potensi EBT yang ada antara lain di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi bisa disalurkan ke pusat-pusat ekonomi.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)