Aprindo: Iuran Tapera Gerus Daya Beli Masyarakat

Ilustrasi perumahan. Foto: Kementerian PUPR

Aprindo: Iuran Tapera Gerus Daya Beli Masyarakat

Media Indonesia • 4 June 2024 11:08

Jakarta: Iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang nantinya memotong gaji karyawan 2,5 persen dinilai akan menurunkan daya beli masyarakat.
 
"Karena perhitungannya adalah berapa pun yang dipotong pasti mengurangi belanja, teori sederhana lah. Pengurangan belanja, konsumsi turun. Konsumsi turun, artinya growth of economy juga akan turun," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey dilansir Media Indonesia, Selasa, 4 Juni 2024.
 
Roy menyebut saat ini iuran Tapera perlu dikaji lebih lanjut dan tidak dibebankan ke masyarakat di momentum saat ini yang mana kondisi saat geopolitik di dunia belum selesai.
 
"Ini harga minyak sudah naik USD2. Dari USD83 sekarang USD85 per barel. Kalau naik terus itu berkorelasi dengan (harga) minyak kita. Karena minyak kita ini kan kilangnya di luar, jadi kita harus mengikuti (harga) minyak luar. Masih ada defisit supply chain sehingga harga bahan pokok masih fluktuasi naik," tutur dia.
 
Baca juga: 

NasDem Kritisi Rencana Potong Upah Ojol untuk Tapera

BI rate masih tinggi

Beban-beban yang terjadi itu, lanjut dia, akan mengurangi daya beli masyarakat. Di sisi lain, Roy mengingatkan BI rate saat ini masih di angka yang tinggi yaitu 6,25 persen.
 
"Ini berpengaruh pada suku bunga pinjaman kita, KPR, cicilan motor mobil. Makanya kita bilang BI rate jangan konstan di angka itu, setiap tiga bulan dikaji lah BI Rate itu. Karena kalau BI Rate naik, bunga juga naik, karena kewajiban deposito/tabungan pasti naik. Dan itu akan mengeluarkan tambahan biaya dan mengurangi daya beli," jelas dia. (Naufal Zuhdi)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Annisa Ayu)