Ilustrasi emas. Foto: Unplash
Jakarta: Harga emas diperkirakan akan mengalami penurunan pada hari ini. Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer menyebutkan kondisi penurunan ini karena beberapa faktor ekonomi terkini, termasuk berita CPI (Consumer Price Index) dan rilis berita FOMC (Federal Open Market Committee).
"Setelah rilis berita Consumer Price Index (CPI) yang menunjukkan pelemahan terhadap dolar AS, emas sempat mengalami penguatan. Namun, kondisi ini berubah setelah rilis berita Federal Open Market Committee (FOMC) yang memperkuat kembali dolar AS," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 13 Juni 2024.
Ia menilai harga emas cenderung turun karena harga saat ini lebih rendah dibandingkan dengan level resistance tertinggi sebelumnya dan tren penurunan masih berlanjut.
Secara teknikal, analisa Fischer menunjukkan trendline harga emas masih berada dalam tren menurun, yang berarti tekanan jual masih dominan.
Sementara itu, analisis
candlestick mengindikasikan pola
bearish yang konsisten, memperkuat prediksi harga emas akan turun lebih lanjut.
Selain analisis teknikal, Fischer juga menyoroti beberapa faktor fundamental yang memengaruhi harga emas. Dalam beberapa bulan terakhir, emas sempat mencapai level tertinggi hampir USD2.450 pada Mei. Namun, harga tersebut kemudian mengalami penurunan menjadi sekitar USD2.300.
Meskipun demikian, banyak analis tetap optimis mengenai prospek jangka panjang emas.
Analis dari Citi, misalnya, dalam sebuah catatan menyatakan harga emas dapat melonjak hingga USD3.000 dalam 12 bulan ke depan. Optimisme ini didasarkan pada faktor-faktor seperti permintaan yang kuat dari bank sentral dan stagnasi pasokan akibat penurunan produksi, yang cenderung mendukung kenaikan harga emas.
Citi memperkirakan, bahwa pasar emas akan tetap didukung di atas USD2.000-USD2.200 per ons dan secara teratur menguji harga tertinggi nominal hingga akhir 2024 sebelum melonjak menjadi USD3.000 pada 2025.
Perubahan negatif dalam pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan akan menjadi faktor positif bagi emas, karena meningkatkan permintaan untuk aset safe haven.
"Secara keseluruhan, prediksi harga emas hari ini menunjukkan tren penurunan, didukung oleh analisis teknis dan tekanan jual dalam jangka pendek diperkirakan masih akan berlanjut. Namun, dalam jangka panjang, banyak analis tetap optimis terhadap prospek emas, melihat potensi kenaikan yang signifikan dalam beberapa tahun ke depan," tutur dia.