Coklat Indonesia Tampil di Pameran Industri F&B Terbesar di Eropa, Tuai Pujian

Paviliun Indonesia di Prancis membawa coklat unggulan dalam negeri. Foto: ACBI

Coklat Indonesia Tampil di Pameran Industri F&B Terbesar di Eropa, Tuai Pujian

Fajar Nugraha • 21 October 2024 09:17

Jakarta: Paviliun Indonesia hadir di pameran industri makanan dan minuman terbesar di Eropa, SIAL Paris 2024 dengan membawa 29 perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman. Upaya promosi ini diprakarsai oleh KBRI Paris, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian Indonesia.

Atase Perdagangan KBRI Paris, Ruth Joanna pada Minggu 20 Oktober 2024 mengatakan, memandang keberhasilan dalam pameran ini dua tahun lalu, yang bisa mencapai angka transaksi hingga USD30 juta, ia optimis tahun ini Indonesia bisa mencapai kenaikan antara 10-20 persen.

Sementara itu, Media Relation Asosiasi Cokelat Bean to Bar Indonesia (ACBI), Aprilia Melissa mengatakan, pihaknya menyediakan coklat premium yang berbasis pada keunikan biji cokelat yang diambil dari wilayah-wilayah terpencil di Indonesia dari Jawa Barat hingga Papua.

Ia mengakui produk dari Indonesia ditawarkan dengan harga yang tidak murah karena memiliki kekhasan dan kekayaan rasa yang bisa melawan persaingan dalam khazanah peta coklat premium dunia.

"Di SIAL Paris ini kami bertemu dengan varian potential buyer yang justru tidak mencari produk murah, tapi mereka mencari produk selected untuk menyasar market high end," ujar Aprilia, seperti dikutip dari keterangan ACBI, Senin 21 Oktober 2024.

Sejauh ini, menurutnya calon buyer yang datang ke paviliun Indonesia sangat beragam mulai dari Prancis, Jepang, Hong Kong, Brasil dan lain sebagainya.

Sementara itu, Paolo Von Certzen, Commodities and Special Product dari perusahaan perdagangan makanan di Brasil saat mencicipi cokelat asal Indonesia mengakui, cokelat dari Indonesia memiliki citarasa yang kaya, yang belum pernah dia rasakan sebelumnya, terutama karena dia juga datang dari Brazil yang memiliki cukup banyak produk biji cokelat.

Demikian juga Mohammad El Bana seorang trader dari Dubai mengatakan, cokelat Indonesia memiliki citarasa yang jauh melebihi apa yang dia bayangkan.

"Biasanya cokelat yang memiliki kandungan 100 persen akan terasa pahit, tapi cokelat dari Indonesia ini tidak pahit sama sekali," ujar El Bana memuji produk cokelat dari brand Tevere asal Bandung.

Sementara itu, seorang pengusaha di sektor turisme, Abdelkrim Baberrih sangat terpesona dengan sajian produk cokelat asal Indonesia dengan membawa turis Prancis untuk melihat langsung ke perkebunan cokelat.

"Kami ingin menyajikan paket turisme dimana wisatawan bisa melihat langsung proses di kebun hingga merasakan produk akhirnya, atau exploring and experience dan dengan cokelat ini, Indonesia bisa memiliki peluang yang bagus," ujarn Baberrih.

Menanggapi hal ini, Aprilia mengakui bahwa asosiasi telah memahami pentingnya kolaborasi sektor agrikultur dan yang menunjang turisme  dan vice versa.

"Sektor agrikultur dan turisme sangat lekat dan memang asosiasi juga sedang mengusahakan agar petani Indonesia tak sekedar menghasilkan cokelat dengan kualitas yang baik tapi juga bisa menarik kunjungan turisme baik itu lokal maupun mancanegara," pungkas Aprilia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)