Kilang Saudi Aramco. Foto: Saudi Aramco.
Riyadh: Raksasa minyak Saudi Aramco mengumumkan laba bersih kuartal pertama sebesar USD27,27 miliar atau turun 14,5 persen dari tahun lalu. Penurunan laba ini karena kerajaan Teluk itu terus melakukan pengurangan produksi.
"Laba bersih mencapai 102,27 miliar riyal (USD27,27 miliar), turun dari 119,54 miliar riyal pada kuartal yang sama 2023," kata manajemen Aramco, dilansir Channel News Asia, Selasa, 7 Mei 2024.
Aramco menambahkan penurunan ini terutama disebabkan oleh lebih rendahnya volume penjualan minyak mentah. Eksportir minyak mentah terbesar di dunia saat ini memproduksi sekitar sembilan juta barel per hari (bph), jauh di bawah kapasitasnya yang sebesar 12 juta barel per hari.
Pengurangan produksi OPEC+
Hal ini menyusul serangkaian pengurangan produksi sejak Oktober 2022 ketika blok produsen minyak OPEC+ yang dipimpin bersama oleh Riyadh. Moskow mengumumkan akan mengurangi produksi sebesar dua juta barel per hari untuk meningkatkan harga.
Selain pemotongan tersebut, pada April 2023, Arab Saudi dan beberapa anggota OPEC+ lainnya sepakat untuk memangkas produksi secara sukarela sebesar lebih dari satu juta barel per hari. Setelah pertemuan OPEC+ pada Juni 2023, Riyadh kembali mengumumkan pengurangan sebesar satu juta barel per hari.
Pada Maret, Kementerian Energi Arab Saudi mengatakan pemotongan terbaru, yang mulai berlaku pada?o Juli 2023, akan diperpanjang hingga kuartal kedua tahun ini, setelah itu volume pemotongan tambahan ini akan dikembalikan secara bertahap, tergantung pada kondisi pasar.