Harga Minyak Ditutup Melemah Tipis

Ilustrasi. Foto: Freepik

Harga Minyak Ditutup Melemah Tipis

Annisa Ayu Artanti • 8 March 2024 08:30

Jakarta: Harga minyak ditutup lebih rendah pada perdagangan Kamis waktu setempat. Penurunan harga minyak itu tertahan optimisme bank-bank sentral utama dunia yang akan memangkas suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.

Melansir Investing.com, Jumat, 8 Maret 2024, harga minyak mentah berjangka AS diperdagangkan 0,3 persen lebih rendah dan menetap di USD78,93 per barel dan kontrak Brent datar di USD82,96 per barel.

Powell menegaskan kembali penurunan suku bunga akan terjadi tahun ini

Dalam kesaksiannya di hari kedua di hadapan Kongres, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan Fed akan memangkas suku bunga tahun ini.

Pernyataan tersebut muncul setelah Bank Sentral Eropa mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah, tetapi memangkas proyeksi inflasi, menunjukkan kemajuan yang lebih cepat dari yang diharapkan dalam menurunkan inflasi yang mendorong spekulasi investor pada penurunan suku bunga paling cepat pada Juni.
 
Baca juga: 

Harga Minyak Dunia Naik Imbas Berbagai Sentimen


Tumbuhnya optimisme penurunan suku bunga oleh bank-bank sentral yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi global, seperti halnya Tiongkok yang tampaknya mulai berbalik arah, dan permintaan minyak yang dikombinasikan dengan janji baru-baru ini dari OPEC+ untuk memperpanjang pembatasan produksi hingga kuartal kedua kemungkinan besar dapat mendorong harga minyak lebih tinggi.

"Dalam situasi seperti ini, dan dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan akan meningkat pada paruh kedua tahun ini, kami percaya harga WTI secara bertahap akan naik menjadi sekitar USD85 per barel pada akhir 2024," kata Desjardins dalam sebuah catatan.  

Berdasarkan data bea cukai, Tiongkok membukukan kenaikan impor 5,1 persen dalam dua bulan pertama 2024 dari tahun sebelumnya menjadi sekitar 10,74 juta barel per hari.

Persediaan AS menambah sinyal pasokan yang positif

Selain itu, data inventaris AS menunjukkan peningkatan yang lebih kecil dari perkiraan dalam seminggu hingga 1 Maret, karena lebih banyak penyulingan yang memulai kembali dari liburan musim dingin yang diperpanjang.

Persediaan bensin dan hasil penyulingan juga mengalami penurunan yang sangat besar, yang semakin memperkuat anggapan bahwa pasokan di konsumen bahan bakar terbesar di dunia ini sedang mengetat.

Tanda-tanda pasokan AS yang lebih kecil menambah optimisme atas pasar minyak global yang lebih ketat pada 2024, setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya mengatakan akan berkomitmen untuk mengurangi pasokan saat ini hingga akhir Juni.

Tanda-tanda konflik yang berkepanjangan di Timur Tengah juga menambah spekulasi akan gangguan pasokan di wilayah tersebut, terutama di tengah berlarut-larutnya pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

"Kami masih memperkirakan harga minyak Brent akan naik mendekati puncak kisaran USD70-USD90 pada musim panas ini yang didorong oleh defisit yang tidak terlalu besar, dan mencapai puncaknya di USD87 per barel di Juli," kata para analis di Goldman Sachs, dalam sebuah catatan.
 
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Annisa Ayu)