Penetrasi Kendaraan Listrik Tiongkok Perkaya Pasokan Global

Ilustrasi kendaraan listrik Tiongkok. foto: Unsplash.

Penetrasi Kendaraan Listrik Tiongkok Perkaya Pasokan Global

Arif Wicaksono • 25 June 2024 21:10

Beijing: Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang mengatakan kepada para delegasi pada pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Dalian kendaraan listrik di Tiongkok memperkaya pasokan global di tengah ketegangan perdagangan dengan negara-negara Barat.
 

baca juga:

Jerman Nyatakan Tarif Kendaraan Listrik Tiongkok Bukan Bentuk Hukuman Dagang


Li yakin negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini akan mencapai target pertumbuhan ekonomi setahun penuh sekitar 5 persen dan diperkirakan akan terus menunjukkan perbaikan yang stabil pada kuartal kedua.

“Produksi kendaraan listrik canggih, baterai lithium-ion, dan produk fotovoltaik Tiongkok, dan sebagainya, tidak hanya menjamin permintaan domestik kami, namun juga memperkaya pasokan global,” kata Li, dilansir Channel News Asia, Selasa, 25 Juni 2024.

Dia merespon tuduhan Amerika Serikat dan Uni Eropa yang mengatakan Tiongkok memiliki kelebihan kapasitas dalam teknologi ramah lingkungan dan mengumumkan langkah-langkah untuk melindungi industri dalam negeri masing-masing dari apa yang mereka anggap sebagai persaingan tidak sehat dari perusahaan-perusahaan Tiongkok yang ingin meningkatkan ekspor di tengah lemahnya permintaan domestik.

Tiongkok telah menolak tuduhan bahwa mereka mempunyai masalah kelebihan kapasitas atau bahwa perusahaan-perusahaan mereka mendapatkan keuntungan dari subsidi yang tidak adil.

"Peningkatan pesat industri-industri baru Tiongkok berakar pada keunggulan komparatif unik Tiongkok. Selain itu, konsumen kami lebih mudah menerima teknologi baru," tambah dia.

Tiongkok minta UE hapus tarif kendaraan listrik

Sebelumnya, Tiongkok ingin Uni Eropa (UE) menghapuskan tarif awal terhadap kendaraan listrik Tiongkok pada 4 Juli 2024 setelah kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perundingan perdagangan baru.

Tiongkok telah berulang kali meminta UE untuk membatalkan tarifnya, dan menyatakan kesediaannya untuk bernegosiasi. Tiongkok tak ingin terlibat dalam perang tarif lagi, karena masih terdampak oleh tarif AS terhadap barang-barangnya yang diberlakukan oleh pemerintahan Donald Trump.

Kedua belah pihak sepakat untuk memulai kembali perundingan tarif setelah adanya pembicaraan telepon antara Komisaris Uni Eropa Valdis Dombrovskis dan Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Wentaos selama kunjungan menteri ekonomi Jerman ke Tiongkok, yang mengatakan pintu untuk diskusi selalu terbuka.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)