3 Warga Gunungkidul Positif Antraks Usai Sembelih Sapi Mati

16 April 2025 15:00

Sebanyak tiga warga Kapanewon, Girisubo, Gunungkidul, Yogyakarta, dinyatakan positif terjangkit antraks, usai menyembelih ternak sapi yang mati mendadak. Sementara itu, 25 warga lainnya dipantau oleh puskesmas karena adanya kontak dengan sapi mati tersebut. 

Petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul melakukan pengguyuran cairan formalin di sekitar kandang ternak yang mati di Desa Tileng, Kapanewon, Girisubo, Gunungkidul, Yogyakarta. 

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mencegah spora antraks dari ternak yang mati, berkembang. Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul mencatat, tiga warga di Desa Tileng positif terjangkit antraks dengan gejala antraks kulit dan tengah menjalani rawat jalan. 
 

Baca juga: Pemerintah DIY Ajukan Permintaan Tujuh Ribu Dosis Vaksin Antraks


Sementara satu lainnya terduga suspek dan kemudian ada satu warga di Kapanewon Rongkop yang mengalami gejala antraks, namun tidak diambil sampel tes usap karena luka yang sudah mengering. 

Dinas kesehatan setempat juga melakukan pemantauan 25 warga lainnya dari dua klaster tersebut yang kontak dengan hewan ternak yang mati hingga 60 hari.

Kasus antraks ini terjadi pada Maret lalu, saat ternak sapi milik seorang warga mati mendadak di dalam kandang. Warga kemudian menyembelih sapi tersebut, atau dalam kebiasaan warga Gunungkidul disebut dengan berandu, dan dagingnya dijual ke luar daerah.

Saat ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan) setempat memperketat lalu lintas ternak dari dua lokasi tersebut, guna mencegah penyebaran. Hingga saat ini, sebanyak 23 ekor sapi dan tiga ekor kambing mati, diduga akibat antraks. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nopita Dewi)