.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) menegaskan posisinya sebagai mitra strategis Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan mengusung filosofi Tumbuh Bersama, bukan sekadar menjadi daerah penyangga. Kukar memiliki visi besar menjadi daerah yang inovatif, berdaya saing, dan mandiri.
"Kami ingin menjadi mitra strategis, bukan hanya penyangga IKN. Filosofinya adalah tumbuh bersama, IKN tumbuh, Kukar juga harus tumbuh," ujar Bupati Kukar Aulia Rahman Basri, dalam program Newsline Metro TV, Jumat, 19 September 2025.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkab Kukar kini fokus menggenjot pembangunan yang berbasis pada potensi lokal di tiga zona pengembangan, yaitu yaitu zona hulu, tengah, dan pesisir.
Zona hulu akan difokuskan pada pengembangan pertanian, kehutanan, dan industri heritage. Sementara zona tengah atau perkotaan disiapkan menjadi kota baru untuk menyambut IKN.
"Zona pesisir atau timur akan dikembangkan menjadi kawasan industri karena memiliki kekuatan di sektor perikanan," kata Aulia.
Sektor pertanian menjadi prioritas utama. Terlebih Kukar merupakan lumbung pangan yang menyumbang 41 persen lahan sawah di Kalimantan Timur. Namun, sektor ini menghadapi tantangan, seperti tingkat keasaman tanah, masalah irigasi, dan minimnya regenerasi
petani.
"Untuk mengatasi ini, kami memperkuat
sumber daya manusia melalui program pendidikan gratis SD-SMP dan beasiswa tematik, khususnya di bidang pertanian," ujar Aulia.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara juga mendorong modernisasi pertanian dengan pemanfaatan
teknologi, seperti penggunaan drone dan metode Laika. Langkah ini terbukti berhasil meningkatkan hasil panen dari rata-rata 3,6 ton per hektare menjadi 5,2 ton per hektare.
Sebagai puncak dari upaya penguatan sektor pertanian, Kukar akan menjadi tuan rumah acara Rembuk Kontak Tani
Nelayan Andalan (KTNA) nasional. Acara ini akan menjadi ajang konsolidasi dan peningkatan kapasitas bagi ribuan petani dari seluruh Indonesia.
(Daffa Yazid Fadhlan)