Meriah, Tradisi Sedekah Laut dan Bumi Tambak Lorok Diikuti 400 Perahu Nelayan

26 May 2025 10:37

Semarang: Tradisi sedekah laut dan bumi Tambak Lorok di kawasan Semarang Utara berlangsung meriah pada Minggu, 25 Mei 2025. Ratusan nelayan memadati perairan Tanjung Emas dengan lebih dari 400 perahu dalam rangka ungkapan rasa syukur atas limpahan hasil laut.

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng yang hadir langsung dalam kegiatan ini menyampaikan apresiasinya atas pelestarian budaya yang telah dilakukan masyarakat pesisir. Ia menilai tradisi ini sebagai wujud nyata dari harmoni antara manusia dan alam.

"Ini adalah bulan-bulan di mana seluruh warga Kota Semarang sedang mengucapkan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa dan kepada alam semesta atas anugerah yang diberikan," ujar Agustina dikutip dari Metro Pagi Primetime Metro TV pada Senin, 26 Mei 2025.
 

Baca Juga: Jangan Normalisasi Pernikahan Anak dengan Budaya
 

Selain Tambak Lorok, tradisi serupa juga digelar di tujuh titik lainnya selama dua hari terakhir, antara lain di Gajah Mungkur, Banyumanik, Semarang Barat, Gayamsari, Genuk, dan Semarang Utara. Agustina menyebut hal tersebut sebagai bukti kuat bahwa Kota Semarang tetap menjaga akar budayanya di tengah perkembangan sebagai kota metropolitan.

"Di laut kita akan mengerti ketertarikan antara manusia dan alam serta keterikatannya. Budaya ini tahun depan kita buat lebih baik. Camat dan seluruh perangkat harus lebih giat agar Tambak Lorok semakin hebat dan masyarakatnya semakin sejahtera," tambahnya.

Rangkaian tradisi dimulai sejak Sabtu, 24 Mei, dengan doa arwah jamak, khataman Al-Qur’an, dan istigasah. Puncak acara pada Minggu pagi ditandai dengan arak-arakan sesaji berupa kepala sapi dan hasil bumi, yang kemudian dilarung ke tengah laut. Acara akan ditutup pada Senin ini dengan pagelaran wayang kulit dan pengajian akbar.

(Tamara Sanny)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com