Ombudsman Dorong Pembentukan Badan Sawit Nasional

Kautsar Widya Prabowo • 24 October 2025 10:56

Jakarta: Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, mendorong pemerintah untuk membentuk Badan Sawit Nasional. Langkah ini sebagai upaya memperbaiki tata kelola industri sawit yang selama ini belum optimal. 

“Sertifikasi kita masih rendah, perizinan pabrik belum dikelola dengan baik, dan kebijakan harga belum menjamin kesejahteraan petani sawit,” ujar Yeka, usai meluncurkan buku berjudul Sawit Antara Emas Hijau dan Duri Pengelolaan, di Gedung Ombudsman, Kamis, 23 Oktober 2025.

Ia menjelaskan, Badan Sawit Nasional yang diusulkan Ombudsman akan berfungsi mengintegrasikan sekitar 15 lembaga yang selama ini terlibat dalam pengelolaan sawit. Termasuk kewenangan di tingkat provinsi dan kabupaten. 
 



Lembaga ini juga akan menjadi pusat dari berbagai proses strategis, seperti penyusunan data tunggal sawit nasional, sertifikasi, dan pengawasan mutu produksi. Yeka menilai, lemahnya koordinasi antar lembaga selama ini menyebabkan potensi kerugian yang sangat besar.

“Kami memperkirakan potensi yang hilang akibat tata kelola yang belum optimal mendekati Rp300 triliun per tahun. Itu dari produk yang tidak layak, penggunaan bibit yang tidak berkualitas, hingga persoalan penetapan harga,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti rendahnya nilai jual sawit Indonesia di pasar internasional akibat minimnya sertifikasi. “Karena tidak tersertifikasi, harga sawit kita sering dinilai rendah. Ini merugikan petani dan menurunkan daya saing,” ujarnya.

Dalam peluncuran buku ini, turut dihadiri Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, dan pihak terkait sektor sawit.


Kolaborasi dan kesatuan data


Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menegaskan pentingnya kolaborasi dan kesatuan data dalam pembenahan sektor sawit.

"Tata kelola sawit nasional harus kita selesaikan bersama. Jika Badan Sawit Nasional terbentuk, nanti tugas pertamanya menyusun satu data sawit nasional," ujar Rachmat.

Sebelumnya, Ombudsman telah melakukan kajian sistemik terhadap tata kelola industri kelapa sawit pada tahun 2024 dan menghasilkan saran perbaikan kepada pemerintah.

Ombudsman memandang informasi mengenai sawit dengan segala manfaat dan permasalahannya tersebut perlu disampaikan kepada masyarakat secara luas dalam bentuk buku.(Bob)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Wijokongko)