Jokowi Peringatkan 85 Juta Pekerjaan Terancam Hilang Tahun Depan

20 September 2024 08:39

Presiden Joko Widodo menyebut 85 juta pekerjaan akan hilang pada 2025. Ini terjadi karena adanya peningkatan otomasi pada berbagai sektor pekerjaan.

Menurutnya, salah satu tantangan ke depan adalah peningkatan sistem otomasi dan AI dimulai dari mekanik, kini merambah ke sektor lainnya. Hal itu selaras dengan Laporan Survei Pekerjaan Masa Depan dari Forum Ekonomi Dunia (WEF) tahun 2020 yang memprediksi pada 2025 ada 85 juta pekerjaan yang akan menghilang.

"Awal kita hanya otomasi mekanik, kemudian sekarang muncul AI, muncul otomasi analytic. Setiap hari muncul hal-hal baru. Kalau kita baca, 2025 pekerjaan yang hilang itu ada 85 juta. Pekerja akan hilang 85 juta, sebuah jumlah yang tidak kecil," kata Jokowi saat membuka Kongres ISEI dan Seminar Nasional 2024, di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis, 19 September 2024.
 

Baca di Sini: Alibaba Jadi Investor Jangka Panjang, GoTo Bakal Maksimalkan Penggunaan AI

Presiden juga mewanti-wanti ke depannya perusahaan akan mempekerjakan pekerja paruh waktu yang bisa dikerjakan di mana saja, hingga bisa mengurangi risiko ketidakpastian.

"Sehingga sekali lagi, kesempatan kerja semakin sempit dan semakin berkurang," kata Kepala Negara.

Lebih lanjut, Jokowi mengingatkan Indonesia akan mengalami bonus demografi pada sekitar 2030. Kondisi itu menurutnya bisa menjadi kekuatan atau malah menjadi beban bagi Indonesia.

Oleh karenanya, Jokowi berharap bonus demografi dapat menjadi momentum agar Indonesia membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

"Inilah tantangan paling besar yang akan melompatkan Indonesia menjadi negara maju atau tidak," kata Presiden.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)