.,

Akses Jalan ke Kecamatan Tukka Lumpuh Tertutup Kayu Gelondongan

9 December 2025 18:01

Tapanuli Tengah: Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara (Sumut), menjadi salah satu lokasi terdampak paling parah setelah diterjang banjir bandang dan tanah longsor dua pekan lalu.

Lokasi ini masih terisolasi, karena akses jalan tidak bisa dilalui akibat banyaknya kayu gelondongan yang menutupi jalan. Akses jalan menuju Kecamatan Tukka juga berubah menjadi aliran sungai akibat jalur sungai yang berubah.


Menurut data pemerintah setempat, 19 desa di Tapteng masih terisolasi. Sebanyak 7 dari 20 orang hilang berhasil ditemukan. Sementara 13 lainnya belum ditemukan. 
 
Sementara itu, krisis air bersih di Tapteng membuat Brimob Polda Sumatra Utara (Sumut) menggerakan mobil water treatment untuk mendistribusikan air siap konsumsi kepada warga yang terdampak bencana. Meski cuaca hujan, warga Desa Huta Nabolon tetap antusias menuju mobil water treatment untuk mengambil air bersih. 

Kondisi ini terjadi akibat sulitnya akses air pascabanjir bandang dan longsor yang melanda wilayah tersebut. Banyak warga terpaksa antre water treatment Brimob Polda Sumut, bahkan berebut sambil memegang wadah penyimpanan air dan botol bekas untuk dibawa ke lokasi pengungsian.

Hasil penebangan

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq memastikan tumpukan kayu gelondongan yang terbawa arus banjir bandang di Sumatera Utara bukan berasal dari proses alamiah, melainkan hasil penebangan. Hal itu ia ungkapkan usai meninjau langsung Kawasan daerah aliran sungai (DAS), di Desa Garoga, Tapanuli Utara.

“Secara teknis memang kayu ini agak berumur lama, ada sebagian yang dipotong-potong dengan mesin gergaji.” kata Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, dikutip dari tayangan Metro Pagi Primetime, Metro TV, Minggu, 7 Desember 2025.

Hanif memastikan pihaknya akan menempuh jalur hukum untuk menindak para pelaku yang bertanggung jawab. Selain itu, empat perusahaan besar, Tambang Emas Martabe (PT Agincourt Resources), PLTA Batang Toru, PT Toba Pulp Lestari, dan PTPN III, telah disegel dan seluruh kegiatan usaha dihentikan sementara sampai audit lingkungan selesai dilakukan.

“Kami akan melakukan penyelidikan lagi. Mungkin habis ini kami akan terbang sampai ke hulu untuk memastikan apa yang terjadi di hulu. Karena kayu ini tidak alami sampai di kita, mungkin ada aktivitas yang harus bertanggung jawab dari kasus ini,” ucapnya.


(Nada Nisrina)
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Gervin Nathaniel Purba)