Jakarta: Tim SAR Unit Dumai bersama TNI AL berhasil mengevakuasi tujuh korban yang terombang-ambing selama tiga hari di perairan Selat Malaka. Para korban diselamatkan oleh dua kapal tanker, LNG Saturn dan MV Delta Amazon, saat keduanya melintas di area perairan Belawan.
Ketujuh korban terdiri dari seorang nelayan dan enam anak buah kapal (ABK) kapal kargo pengangkut ikan segar. Kapal kargo tersebut dilaporkan karam setelah dihantam gelombang tinggi saat berlayar dari Malaysia menuju Belawan. Benturan ombak membuat lambung kapal di bagian kamar mesin pecah hingga akhirnya kapal tenggelam.
Menurut keterangan tim SAR, para ABK sempat mengirimkan panggilan darurat melalui radio. Sayangnya tidak mendapat respons karena kondisi cuaca dan jarak kapal terdekat yang cukup jauh.
Dalam waktu hampir bersamaan, sebuah kapal nelayan yang membawa lima orang juga dikabarkan terbalik di area yang berdekatan. Satu nelayan berhasil selamat setelah bertahan dengan berpegangan pada tutup fiber selama tiga hari. Sementara empat lainnya masih dinyatakan hilang.
Kapal tanker Delta Amazon dan LNG Saturn yang tengah berlayar dari
Singapura menuju Oman menjadi pihak pertama yang melihat para korban terapung di laut. Kedua kapal menurunkan tim untuk mengevakuasi para penyintas ke atas kapal. Para korban dalam kondisi lemah akibat kelelahan dan minimnya pasokan makanan.
Dari keterangan para korban, tercatat total 15 orang berada di dua kapal yang karam tersebut. Hingga kini, enam orang masih dalam pencarian. Tim SAR Dumai, TNI AL, dan unsur gabungan lainnya terus melakukan penyisiran di perairan Selat Malaka untuk menemukan korban yang belum berhasil dievakuasi.
(Farouq faza bagjawan alnanto)