Mentan Bongkar 40,4 Ton Beras Ilegal di Batam, 5 ABK Ditangkap

Menteri Pertanian Amran Sulaiman/Metro TV/Siti Yona

Mentan Bongkar 40,4 Ton Beras Ilegal di Batam, 5 ABK Ditangkap

Siti Yona Hukmana • 25 November 2025 12:23

Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membongkar kasus impor beras ilegal 40,4 ton di Pelabuhan Tanjung Sengkuang, Batam, Kepulauan Riau. Pengungkapan kasus ini berawal dari masuknya laporan ke hotline Lapor Pak Menteri pada Senin malam, 24 November 2025 pukul 18.00 WIB.

Mentan Amran menindaklanjuti laporan itu berkoodinasi dengan Pangdam Kepulauan Riau, Kapolda Kepulauan Riau, Walikota Batam, Gubernur Kepri, hingga Dandim Batam. Kemudian, memastikan ada tiga kapal bersandar di lokasi sekitar pukul 23.00 WIB.

"Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh aparat pemerintah yang bertindak cepat dan mengamankan beras 40 ton, juya minyak goreng," kata Amran di rumah dinas, kawasan Pengadegan, Jakarta Selatan, Selasa, 25 November 2025.

Mentan Amran menyebut pengungkapan ini bukan hanya nilai, melainkan menjaga semangat petani untuk terus tanam. Ia tak ingin 115 juta petani menjadi demotivasi. Sebab, saat ini para petani memiliki motivasi yang luar biasa untuk berproduksi.

Terlebih, Presiden Prabowo Subianto telah mengeluarkan 19 regulasi baik peraturan presiden (Perpres) maupun instruksi presiden (Inpres). Berbagai regulasi itu untuk Memudahkan petani, terutama memberikan bantuan anggaran, menurunkan harga pupuk 20 persen, bantuan traktor, bantuan benih, hingga alat mesin pertanian.
 


"Ini pertama dalam sejarah pupuk turun 20 persen. Sehingga, petani semangat tanam. Petani kita harus dijaga itu 100 juta lebih kita harus jamin bersama," ungkap Mentan.

Mentan Amran melanjutkan, Presiden Prabowo Subianto juga telah menekankan bahwa optimis Indonesia swasemba pangan tahun ini. Dengan begitu tidak ada lagi yang impor pangan. Langkah ini sebagai upaya menjaga kehormatan bangsa di mata dunia.

"Kadi bukan tidak sesuai regulasi tapi menjaga kesejahteraan petani kita. Karena kalau demotivasi produksi turun lagi. Kalau mereka tidak percaya kita, berdampak besar kepada negara," tekan Amran.

Beras/Ilustrasi MI

Amran menyebut selain beras, ada bahan pokok minyak goreng 2,04 ton; gula pasir 4,5 ton; tepung terigu 600 kg; susu 900 liter; parfum 240 pcs; mi impor 360 pcs; dan Frozen food 30 dus. Sejumlah bahan pokok ini diimpor dari perusahaan swasta di Thailand.

Seluruh barang bukti akan diserahkan ke Polda Kepri untuk proses penegakan hukum. Selain menyita barang bukti, diamankan pula lima anak buah kapal (ABK).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)