Seruan untuk menghentikan kekerasan dan melindungi warga sipil di Gaza kembali menggema, baik dari para jurnalis di Palestina maupun melalui aksi solidaritas di Eropa. Para jurnalis di Gaza mengecam keras tindakan pasukan Israel yang mereka sebut sengaja menargetkan awak media. Sementara di Belanda, ribuan sepatu dibentangkan untuk mengenang para korban.
Sejumlah jurnalis Palestina di Gaza menggelar aksi protes, menuduh Israel secara brutal dan sengaja membunuh ratusan rekan mereka untuk membungkam bukti kejahatan perang. Aksi ini dipicu oleh tewasnya enam jurnalis dalam satu hari akibat serangan Israel, lima di antaranya saat sedang meliput di sebuah rumah dan satu lainnya di Khan Younis.
Para jurnalis menyatakan bahwa rompi dan helm bertuliskan "PRESS" seolah tidak ada artinya, karena mereka justru dijadikan target. Mereka menyerukan kepada dunia internasional untuk segera menghentikan genosida dan memberikan perlindungan sesuai hukum internasional.
"Aksi oleh Serikat Jurnalis Palestina hari ini untuk menyampaikan seruan kepada seluruh dunia bahwa jurnalis Palestina di Gaza menjadi sasaran dalam perang genosida seperti rakyat Palestina umumnya. Masyarakat internasional harus menghentikan agresi (Zionis) ini dan melindungi jurnalis Palestina," ucap Sekretaris Jenderal Serikat Jurnalis Palestina, Ahed Farwana.
Sindikat Jurnalis Palestina menegaskan akan terus berjuang menuntut para pemimpin Israel diadili di Mahkamah Kriminal Internasional (ICC). Hingga kini, lebih dari 246 jurnalis dilaporkan telah tewas di Gaza.
Sementara itu, di kota Utrecht, Belanda, sebuah aksi solidaritas yang menyentuh digelar di alun-alun kota. Sebanyak 18.000 pasang sepatu kosong ditata rapi, disertai mainan, bunga, dan potret jurnalis Palestina yang gugur. Instalasi ini melambangkan ribuan nyawa, terutama anak-anak, yang hilang akibat serangan Israel.
Selama kurang lebih enam jam, para peserta aksi membacakan nama-nama anak Palestina yang menjadi korban. Menurut penyelenggara, aksi ini merupakan respons atas minimnya perhatian dari pemerintah dunia dan media internasional terhadap jumlah korban jiwa yang sangat besar di Gaza. Selain itu, para peserta aksi juga menyerukan boikot terhadap produk-produk Israel sebagai bentuk tekanan.