Pidato Perdana Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB, Dukung Palestina dan Pamer Swasembada

New York: Aula Majelis Umum PBB menjadi saksi kembalinya suara Indonesia di podium dunia. Usai satu dekade absen kehadiran langsung, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto hadir untuk menyampaikan pidato perdananya di sidang Majelis Umum ke-80 PBB.

Amerika Serikat (AS) sebagai tuan rumah mendapat giliran berbicara pada urutan kedua. Setelah itu baru giliran Indonesia. Presiden Prabowo berdiri membawa suara Indonesia di hadapan dunia.

Presiden Prabowo membuka pidato perdananya dengan penuh penghormatan. Ia menekankan pentingnya persaudaraan universal di tengah perbedaan bangsa dan agama. 

"Tidak pernah (terpisah) dalam ras, agama, dan kebangsaan. Namun kita berkumpul hari ini sebagai satu keluarga manusia. Kita di sini pertama dan terutama sebagai sesama manusia. Masing-masing diciptakan setara dan dianugerahi hak-hak yang tidak dapat dicabut untuk hidup, kebebasan, dan mengejar kebahagiaan," ujar Prabowo, dalam program Selamat Pagi Indonesia Metro TV, Rabu, 24 September 2025.

Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo memamerkan swasembada pangan Indonesia yang mulai mengekspor beras untuk negara lain. Bahkan Indonesia siap membantu menyediakan pangan untuk rakyat di Palestina. 
 

"Kami sekarang mandiri berswasembada dalam hal beras. Kami mulai sekarang mengekspor beras ke negara-negara lain yang membutuhkan. Termasuk menyediakan beras untuk Palestina," kata Prabowo.

Presiden Prabowo pun kembali menegaskan dukungan untuk Palestina. Kepala negara menyebut Indonesia mendukung solusi dua negara agar Israel dan Palestina bisa mencapai perdamaian.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres menyoroti angka kematian dan kehancuran di Gaza yang merupakan yang terburuk selama sembilan tahun dirinya menjabat sebagai Sekjen PBB.

"Skala kematian dan kehancuran di sana melampaui konflik lainnya selama saya menjabat sebagai Sekjen PBB," kata Guterres.

Kehadiran Presiden Prabowo di Majelis umum PBB menandai babak baru diplomasi Indonesia. Kini dengan tampil langsung, Indonesia kembali menegaskan komitmen dalam forum global yang syarat makna
simbolik dan politik.