28 January 2024 20:23
Jelang pemilu, penyaluran bantuan sosial (Bansos) untuk masyarakat semakin gencar dilakukan. Hal tersebut dikhawatirkan disalahgunakan demi kepentingan elektoral pemilihan presiden (pilpres).
Viral di media sosial foto logo Bulog berstiker pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Hal tersebut mengindikasikan adanya penyaluran Bansos untuk kepentingan pemenangan capres-cawapres tertentu.
Terkait hal tersebut, wakil ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman mengatakan Prabowo-Gibran merasa tertuduh.
"Jelas itu 100% bohong, hoaks dan fitnah. Karena kami tidak melakukan penempelan apapun di stiker Bolog." kata wakil ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman.
Meski ada bantahan, namun dugaan politisasi Bansos bukan kali ini saja terjadi. Dua menteri Jokowi yang juga merupakan Ketua Umum Parpol pengusung Prabowo-Gibran, Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan mengajak masyarakat berterimakasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas Bansos yang dibagikan.
Mereka juga diminta mendukung Gibran dalam pilpres 2024. Karena Gibran merupakan putra Jokowi. Selain itu, beredar video viral yang menunjukan Presiden Jokowi membagikan Bansos kepada masyarakat Serang di dekat baliho pasangan Prabowo-Gibran.
Hal tersebut menuai kritik dari berbagai pihak. Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar mengatakan, Bansos yang ditumpangi paslon adalah hal yang memalukan dan tidak memiliki etik.
"Memalukan, menunjukan kemiskinan etika," kata Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar.
Sementara itu Pengamat Politik, Ray rangkuti menegaskan, bantuan sosial jangan dipolitisasi seolah-olah bentuk kebaikan pemerintah. Apa lagi diidentikan dengan salah satu tokoh.
Ray menambahkan jangan sampai juga Bansos yang seharusnya menjadi program negara, memiliki implikasi bagi elektabilitas seseorang.
"jangan sampai bansos ini punya pengaruh yang signifikan bagi elektabilitas seseorang," kata Pengamat Politik, Ray Rangkuti.