Tantang Balik KDM, Purbaya: Silakan Cek Dana Pemda di BI

22 October 2025 09:02

Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa menantang balik Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), terkait dengan dana yang mengendap di perbankan. Ia menegaskan, silahkan mengecek data dana Pemerintah Daerah (Pemda) yang mengendap ke Bank Indonesia. 

“Tanya aja ke bank sentral, itu kan data dari sana. Harusnya dia cari, kemungkinan besar anak buahnya juga ngibulin dia loh,” kata Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, dikutip dari tayangan Metro Pagi Primetime, Metro TV, Rabu, 22 Oktober 2025. 
 

Baca juga: Purbaya: Guyuran Dana Rp200 Triliun Punya Dampak Berbeda ke Ekonomi


Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menantang Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk mempublikasikan daerah mana saja yang menyimpan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam bentuk deposito di bank.

Gubernur Jawa Barat itu menegaskan isu dana Rp200 triliun yang disebut masih mengendap di bank seharusnya tidak dibiarkan menjadi spekulasi. Menurutnya, lebih baik dibuka saja ke publik dan tunjukkan daerah mana yang uangnya masih tersimpan.

"Lebih baik dibuka saja ke publik. Tunjukkan daerah mana yang uangnya masih tersimpan, bahkan dalam bentuk deposito. Supaya jelas dan tidak membangun opini keliru. Pemerintah pusat harus fair," kata Dedi dalam keterangannya, dikutip Selasa, 21 Oktober 2025. 

Hal tersebut bermula saat Purbaya mengutip data Bank Indonesia (BI) per 15 Oktober yang mencatat 15 daerah masih menyimpan dana besar di perbankan. Hal itu diungkapkan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2025 di Kementerian Dalam Negeri.

Adapun daerah-daerah yang disebut masih menyimpan dana di perbankan di antaranya DKI Jakarta Rp14,68 triliun, Jawa Timur Rp6,8 triliun, dan Jawa Barat Rp4,17 triliun.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Nopita Dewi)