Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil di Jakarta pertemuan Jokowi dengan Ridwan Kamil (RK) terjadi dalam sebuah acara pernikahan di kawasan Lebak Bulus, Jakarta pada Sabtu, 7 Desember 2024, sore. Dalam pertemuan ini, Jokowi RK menjadi saksi nikah anak sekretaris jenderal relawan G-L center.
Jokowi diketahui tiba di lokasi acara sekitar pukul 03.00 sore, sedangkan RK telah tiba lebih dahulu.
Dalam sebuah video singkat, RK terlihat mendampingi Jokowi saat hendak meninggalkan lokasi acara. belum ada keterangan yang diberikan Jokowi maupun tim masing-masing kedua tokoh.
Namun, Ketua Umum Projo Budi Arie Setyadi yang turut hadir menyangkal adanya obrolan politik dalam pertemuan singkat antara Jokowi dan RK.
Presiden ke-7 RI tersebut kini tengah disorot banyak pasang mata untuk diundang dalam partai politik. Pasalnya, Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto baru-baru ini memberikan pernyataan bahwa Jokowi dan keluarganya termasuk Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution bukanlah lagi anggota PDIP.
Partai Gerindra memastikan belum menyiapkan jabatan untuk Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Gerindra masih menunggu langkah politik Jokowi.
"Sementara kita belum siapkan (jabatan) apa-apa, karena kan memang kita belum tahu rencananya Pak Jokowi," ujar Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, dikutip pada Sabtu, 7 Desember 2024.
Dasco menegaskan pada prinsipnya Partai Gerindra terbuka bagi setiap individu yang ingin bergabung. Tapi, Dasco belum mengetahui apakah Jokowi akan memilih Gerindra sebagai wadah berpolitik.
Sementara itu, Partai Golkar mengirimkan sinyal keterbukaan merangkul Jokowi ke dalam partainya. Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham menyambut baik jika Presiden ke-7 RI, Joko Widodo punya keinginan bergabung menjadi kader Golkar. Ini setelah Jokowi tidak lagi jadi bagian dari PDI Perjuangan.
“Jadi persoalannya bukan ajak mengajak, tetapi kita akan menyampaikan bahwa sikap, karakter Golkar sebagai sebuah partai terbuka, Golkar ini partai rakyat, bukan milik keluarga dan tidak ada pemegang saham terbesar,” kata Idrus, Jumat, 6 Desember 2024.
Menurutnya, Golkar terbuka bagi siapapun yang ingin bergabung. Asalkan punya niat dan keinginan untuk membesarkan Golkar, Idrus mengaku tak masalah.
“Kalau kita lihat dalam perspektif dunia usaha, ini adalah go public, siapa saja mau masuk silahkan, yang penting sama-sama punya niat, motivasi membesarkan Golkar, itu aja, enggak masalah,” sambungnya.