Upaya Indonesia dan Mesir Akhiri Genosida Israel ke Palestina

19 December 2024 23:58

Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Mesir beriringan dengan berjalannya upaya gencatan senjata di Palestina, yang disebut mengalami kemajuan. Dalam pertemuannya dengan Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi, Presiden Prabowo mendorong gencatan senjata antara Palestina dan Israel segera terwujud demi kemanusiaan.

"Kita harapkan ini tidak hanya partikular, hanya bagian, tapi kita ingin sebuah solusi dan komitmen yang komprehensif yaitu yang disampaikan sebagai solusi dua negara. Di mana Palestina yang merdeka, kita harapkan itu, nanti bisa berdampingan dengan Israel yang damai," ungkap Pengamat Timur Tengah, Hasibullah Satrawi.

Hasibullah Satrawi menyebut KTT D8 menjadi momen yang tepat untuk menyuarakan gencatan senjata di Palestina. Pasalnya dalam pertemuan internasional ini mempertemukan negara-negara yang memiliki jalur komunikasi, baik dengan Hamas maupun Israel.

"D8 ini menghadirkan beberapa negara yang sebenarnya juga terkait, baik langsung atau tidak, dengan apa yang terjadi sekarang di Timur Tengah. Katakan ada Turki yang dianggap punya peran dalam konteks yang terjadi di Syria. Bahkan ada Iran yang juga terkait langsung dengan Israel, terkait langsung dengan Hamas dan juga terkait langsung juga dengan yang terjadi di Syria. Jadi ini adalah momen yang sangat penting," jelas Hasibullah Satrawi.
 

Baca juga: PBB Sebut Israel Halangi Bantuan untuk Gaza Utara Sepanjang Desember

Diketahui Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi kompak menyuarakan gencatan senjata di Palestina. Hal itu terungkap usai keduanya melakukan pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Al Ittihadiya, Kairo, Mesir, Rabu, 18 Desember 2024.

Kedua negara menekankan pentingnya Israel untuk menarik diri dari wilayah yang didudukinya pada 4 Juni 1967, menghentikan semua tindakan sepihak, mematuhi aturan hukum internasional, dan melaksanakan resolusi Dewan Keamanan, terutama resolusi nomor 242, 252, 267, 446, dan 2334. 

Karenanya, baik Prabowo maupun Presiden Mesir Fattah El-Sisi menyepakati mengenai keniscayaan pembentukan negara Palestina yang merdeka, memiliki kesatuan geografis, berdasarkan garis 4 Juni 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
 
Kedua pemimpin mengutuk pengusiran rakyat Palestina dari wilayah mereka, dan menolak tindakan Israel yang berupaya mengusir penduduk dari Gaza maupun dari Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur. 

Prabowo dan El-Sisi juga mengutuk aktivitas pemukiman Israel, kekerasan oleh pemukim, penghancuran rumah-rumah Palestina, serangan militer di kota-kota Palestina, dan tindakan yang mengancam status quo terkait aspek hukum sejarah dari situs-situs suci di Yerusalem.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)